Mohon tunggu...
MODESTA ELIA
MODESTA ELIA Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demontrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

14 Februari 2024   18:30 Diperbarui: 14 Februari 2024   18:49 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkenalkan saya, Modesta Elia N CGP Angkatan 9 dari Barito Selatan. Dalam memenuhi tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 ini, ada dua kepala sekolah sebagai narasumber yang saya wawancarai yakni Sr. Emelia, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Santa Maria Buntok dan Ibu Winarsih, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Dusun Selatan

Panduan Pertanyaan :

  1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?
  2. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
  3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
  4. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
  5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
  6. Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
  7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
  8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

 Hasil Wawancara pertama dengan Sr. Emelia, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Santa Maria Buntok

Jawaban Pertanyaan 1 :

   Saya akan melihat kassusnya, jika kasusnya ada unsur pelanggaran hukum, maka kasus ini adalah kasus bujukan moral. Tetapi jika kasusnya merupakan hal-hal yang masih dapat dipertimbangkan untuk kebaikan kedua belah pihak, kasus ini adalah kasus dilema etika.

Jawaban Pertanyaan 2:

Dalam menjalankan keputusan, untuk kasus-kasus yang sama-sama benar atau mengandung nilai-nilai kebajikan, saya akan melihat kasusnya, seperti apa masalah yang terjadi, siapa yang terlibat, mengumpulkan fakta yang ada kemudian melakukan musyawarah dengan pihak-pihak terkait sehingga didapatkan keputuasan yang tepat

Jawaban Pertanyaan 3:

Langkah yang saya ambil, pertama akan memangggil kedua belah pihak yang bermasalah untuk mengetahui permasalahan serta penyebab-penyebabnya. Sehingga dapat diambil solusi yang terbaik untuk kedua belah pihak. Serta dalam mengambil keputusan selalu berpedoman pada karakter Ke-SFD-an ( Ke-SFD -an singkatan dari Semangat, Fraternitas, Dina adalah pedoman karakter untuk komunitas pendidikan di bawah Yayasan Santa Maria)

Jawaban Pertanyaan 4 :

Melakukan dialog dengan pihak-pihak yang bermasalah dengan prinsip persaudaraan, sehingga dapat ditemukan solusi yang tidak memihak dan dapat diterima kedua belah pihak

Jawaban Pertanyaan 5: 

Hal-hal yang menjadi tantangan dalam mengambil keputusan adalah saat keputusan yang di ambil adalah bagaimana keputusan yang di ambil dapat diterima kedua belah pihak dan dapat memberikan dampak yang positif untuk sekolah serta pihak Yayasan.

Jawaban Pertanyaan 6:

Dalam menyelesaikan kasus dilema etika, saat menerima atau mendapatkan laporan terjadinya suatu kasus di sekolah. Saya akan memanggil kedua belah pihak yang bermasalah hari itu juga, dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait (guru, wali

kelas, guru BK ataupun orang tua ). Jadi tidak ada jadwal tertentu, setiap permasalahan yang terjadi akan segera ditangani.

Jawaban Pertanyaan 7  :

Setiap permasalah yang ada di sekolah saya selalu melibatkan guru atau dewan guru untuk meminta pertimbangan sehingga dapat ditemukan keputusan yang terbaik untuk semua pihak.

Jawaban Pertanyaan 8  :  

Sebagai pemimpin sekolah dalam mengambil keputusan mengedepankan musyawarah dan mufakat kepada semua pihak, baik pihak yang sedang bermasalah maupun pihak-pihak terkait sehingga keputusan yang diambil dapat memberikan solusi untuk kebaikan semua terutama untuk sekolah.

Hasil Wawancara kedua dengan Ibu Winarsih, S.Pd  selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Dusun Selatan

Jawaban Pertanyaan 1           :

Saya akan mengidentifikasi permasalahannya dahulu, jika keputusan yang akan diambil tersebut tidak melanggar nilai-nilai kebajikan merupakan dilema etika. Tetapi jika keputusan  tersebut bertentangan serta melanggar nilai-nilai kebajikan maka permasalahan tersebut merupakan bujukan moral.

Jawaban  Pertanyaan 2:

Sebelum mengambil keputusan, saya akan memanggil pihak terkait untuk mengumpulkan fakta yang terjadi, berkolaborasi dan membangun komunikasi dengan rekan guru lainnya, melakukan musyawarah pada kedua belah pihak, mengambil keputusan yang memberikan solusi untuk kedua belah pihak ( jika yang bermasalah antar sesama rekan guru), solusi yang diambil berpihak pada murid  ( jika permasalahan berkaitan dengan murid ). Pada intinya keputusan yang diambil untuk kebaikan bersama atau kedua belah pihak yang bermasalah.

Jawaban Pertanyaan 3 :

Hal pertama yang saya lakukan adalah mengumpulkan fakta, mengetahui siapa saja yang terlibat, mengkonfirmasikan permasalahan yang terjadi kepada kedua belah pihak untuk mengetahui kebenarannya, berkoordinasi serta berkomunikasi dengan pihak-pihak yang dapat membantu menyelesaikan masalah ( misal : wali kelas, guru BK, guru, dan orang tua ), mengambil keputusan yang tidak bertentangan dengan nilai kebajikan dan dapat diterima kedua belah pihak.

Jawaban Pertanyaan  4:

Hal yang doanggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus dilema etika, yaitu dengan mengumpulkan serta menganalisis fakta-fakta yang terjadi, siapa saja yang terlibat,

melibatkan pihak-pihak terkait ( wali kelas, guru BK, guru dan oarng tua ) untuk meminta pendapat serta mengedepan musyawarah dalam pengambilan keputusan dan hasil keputusan yang diambil tidak memihak, tetapi untuk kebaikan bersama

Jawaban Pertanyaan 5:

Yang menjadi tantangan adalah saat mengambil keputusan dilema etika, yaitu saat permasalahannya terjadi dengan siswa yang melibatkan orang tua siswa.  Terkadang untuk memberikan pemahaman serta membangun komunikasi dengan orang tua siswa untuk mendapatkan pemacahan dalam masalah mengalami kesulitan, karena terbenturnya perbedaan kepentingan. Dalam hal ini perlu komunikasi yang intensif kepada pihak terkait serta mempertimbangkan juga kondisi sosial atau keluarga dari pihak yang bermasalah

Jawaban  Pertanyaan 6:

Tidak ada jadwal tertentu dalam menyelesaikan kasus dilema etika, bersifat situasional.

Jika permasalahan tersebut bisa ditangani saat itu juga, akan segera ditangani. Jika permasalah tersebut melibatkan beberapa pihak maka akan segera dibuat rencana (waktu ) penyelesaiannya, dibuat sesegera mungkin agar permasalahan segera tertangani dengan baik.

Jawaban Pertanyaan 7:

Yang mempermudah saya dalam mengambil keputusan dalam kasus-kasus dilema etika, yaitu adanya musyawarah dengan pihak yang bermasalah serta kolaborasi dengan dewan guru dalam memecahkan masalah.

Jawaban Pertanyaan 8 :

Dalam mengambil keputusan dilema etika, agar keputusan yang diambil dapat memberikan yang terbaik untuk peserta didik atau untuk kedua belah pihak yang sedang bermasalah. Diperlukan kebijaksanaan, kecermatan, pemikiran yang mendalam serta mempertimbangkan masukan atau saran dari dewan guru atau pihak lain yang bisa memberikan masukan yang positif sehingga keputusan yang diambil dapat diterima semua pihak dengan baik.

Analisis dan lakukan refleksi atas hasil wawancara tersebut  dari Daftar Tugas/Checklist Refleksi Wawancara

Analisis praktik pengambilan keputusan dilema etika tersebut di antara para pemimpin yang Anda wawancarai, dan kaitkan dengan pengetahuan Anda sendiri tentang 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian.

  • Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan?Hal menarik yang muncul dari wawancara tersebut, terkadang keputusan yang diambil belum bisa sepenuhnya memberikan solusi yang terbaik karena ada pertentangan kepentingan yang sulit untuk dicarikan jalan keluar. Pada sekolah SMPN 2 Dusun Selatan., saat ada permasalahan dengan siswa. Kepala sekolah akan menganalisa dengan cermat latar belakang siswa dan dalam pelaksanaan atas pengambilan keputusan akan dipantau untuk  memastikan bahwa keputusan yang diambil berdampak untuk kebaikan siswa.Para kepala sekolah sebenarnya sudah  melalui tmempertimbangkan tahap 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip berpikir serta 9 langkah pengujian. Hal ini bisa dilihat dengan bagaimana para kepala sekolah ini benar-benar mencermati setiap masalah yang terjadi, sebab-akibat dari permasalahan serta keputusan yang diambil, melakukan kolaborasi dengan pihak terkait untuk mencari alternatif pemecahan masalah yang terbaik.
  • Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan?    Persamaan dari hasil wawancara, yaitu kedua kepala sekolah sudah dapat mengidentifikasikan mana yang merupakan dilema etika atau bujukan moral,  dalam pengambilan keputusan mengedepankan musyawarah serta kolaborasi dengan rekan sejawat atau pihak yang terkait. Tidak ada jadwal tertentu dalam menyelesaikan masalah, bersifat situasional. Perbedaan dari hasil wawancara, yaitu untuk kepala sekolah SMP Santa Maria Buntok, dalam pengambilan keputusan selain mempertimbangkan nilai-nilai yang sudah ada di sekolah, tetapi juga memperimbangkan dengan nilai-nilai dari Yayasan. Untuk kepala sekolah SMPN 2 Dusun Selatan dalam pengambilan keputusan selain mempertimbangkan nilai-nilai yang sudah di sekolah, juga mempertimbangkan kondisi sosial/ keluarga  ( terutama permasalahan yang terjadi pada siswa )
  • Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?

Dari wawancara dengan kedua kepala sekolah tersebut. Rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan           keputusan yang mengandung unsur dilema etika, para pimpinan ini menganalisa permasalahan secara cermat dengan mengumpulkan fakta yang ada, mengedepankan musyawarah-mufakat dan keputusan yang diambil untuk kepentingan bersama ( terutama peserta didik )  serta mempertimbangkan dengan matang konsekuensi yang akan terjadi atas keputusan yang sudah dibuat dan bertanggungjawab atas konsekuensi yang terjadi.

  • Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya?

Jika saya menghadapi permasalahan dilema etika, untuk mengambil keputusan, saya akan mencoba menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip berpikir dan 9 langkah pengambilan keputusan. Sesegera mungkin jika ada permasalahan yang terjadi dilingkungan saya, hal ini juga akan melatih saya untuk bisa terampil dalam membuat keputusan yang cermat, kreatif dan tepat. Sehingga keputusan yang dibuat sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan dapat diterima oleh semua pihak dengan baik.

  • Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda, format apa yang akan gunakan, sudahkah Anda mengujinya/membacanya dan melihat hasilnya/membayangkan bila orang lain membaca tulisan Anda?

Saya membuat narasi tulisan dari wawancara terhadap kedua kepala sekolah, saya juga menyadari masih terdapat kekurangan di dalam tata pernulisan. Tulisan ini juga sebelum saya upload di blog, saya sampaikan kepada kedua kepala sekolah yang diwawancarai. Harapan saya, hasil tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang membaca.

  • Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk maksimal dan minimal waktu berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan panjang tulisan Anda, dan kepadatan/intisari  materi yang Anda ingin sampaikan?

Untuk durasi panjang tulisan sudah sesuai yang disyaratkan dari LMS, yaitu lebih dari 600 kata  ( tulisan saya ini 1007 kata di luar Analisis dan Refleksi ).Untuk ditinjau isi dan panjang tulisan, dengan mengupload di blog, maka saya berharap mendapatkan umpan balik dari pembaca sebagai sarana untuk saya dapat membangun serta memperbaiki diri terkait dengan penulisan yang saya buat.

Demikian , tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Semoga bermanfaat.

DOKUMENTASI 

 

whatsapp-image-2024-02-14-at-11-01-20-65cc9ebcde948f3d3a371252.jpeg
whatsapp-image-2024-02-14-at-11-01-20-65cc9ebcde948f3d3a371252.jpeg

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun