Mohon tunggu...
MODESTA ELIA
MODESTA ELIA Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

5 November 2023   23:05 Diperbarui: 5 November 2023   23:15 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

           Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik minat murid diantaranya adalah dengan menciptakan situasi                        pembelajaran yang menarik perhatian murid (misalnya dengan humor, menciptakan kejutan-kejutan, dsb), menciptakan                         konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan minat individu murid, mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa yang dipelajari             murid, dan menciptakan kesempatan-kesempatan belajar di mana murid dapat memecahkan persoalan (problem-based                             learning).

  • Profil belajar murid

          Profil belajar adalah karakteristik unik setiap individu yang mempengaruhi gaya dan kebiasaannya dalam belajar, yang                                membantunya untuk bisa lebih cepat memahami konsep dan menguasai ketrampilan baru. Profil belajar mempengaruhi cara                   belajar anak.

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran berdiferensiasi ini ada tiga strategi yang dapat dipilih, yaitu diferensiasi konten,diferensiasi proses dan diferensiasi produk.

  • Diferensisi konten, yaitu apa yang diajarkan pada peserta didik sebagai tanggapan dari kesiapan belajar peserta didik, minat atau profil belajarnya (Visual, Auditori, Kinesttitik) atau bahkan bisa kombinasi dari ketiganya.
  • Diferensiasi proses, yaitu bagaimana peserta didik akan memaknai materi yang dipelajari baik secara mandiri atau kelompok dengan menyediakan kegiatan berjenjang. Bisa juga dilakukan dengan memberikan pertanyaan pemandu atau tantangan.
  • Diferensiasi produk, yaitu berupa tagihan yang kita harapkan dari peserta didik, dengan memberikan tantangan atau keragaman variasi serta memilih produk apa yang diminatinya.

Ada 3 aspek dalam penilaian pembelajaran diferensiasi , yaitu :

  • Assessment for learning
    Penilaian yang dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berfungsi sebagai penilaian formatif. Sering disebut sebagai penilaian yang berkelanjutan (on-going assessment)
  • Assessment of learning
    Penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Berfungsi sebagai penilaian sumatif
  • Assessment as learning
    Penilaian sebagai proses belajar dan melibatkan murid-murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Penilaian ini juga dapat berfungsi sebagai penilaian formatif.

Sebelum melakukan aktivitas pembelajaran berdiferensiasi guru perlu melakukan assement  diagnostik awal kognitif maupun non kognitif sebagai dasar pemetaan murid pada proses pembelajaran . Pada aktivitas pembelajaran berdiferensiasi di kegiatan pendahuluan guru memberikan stimulus yg dapat merangsang rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi yg akan disampaikan. Selanjutnya melakukan apersepsi dan  motivasi supaya siswa selalu bersemangat terhadap aktivitas pembelajaran.  Strategi pembelajaran dapat divariasikan sesuai dengan pemetaan yang telah dilakukan. Pemetaan kebutuhan belajar merupakan kunci pokok kita untuk dapat menentukan langkah selanjutnya. Jika hasil pemetaan kita tidak akurat maka rencana pembelajaran dan tindakan yang kita buat dan lakukan akan menjadi kurang tepat.

Bagaimana perubahan pemikiran tersebut berkontribusi terhadap pemahaman saya tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi?

          Perubahan pemikiran terhadap pembelajaran berdiferensiasi, mendorong saya untuk mulai melakukan pembelajaran yang memenuhi kebutuhan belajar murid.

Sebelum merencanakan pembelajaran berdiferensiasi yang pertama saya lakukan adalah melakukan pemetaan gaya belajar murid ( visual, audio atau kinestetik ), minat murid serta melakukan assesment diagnostik awal untuk mengetahui tingkat kesesiapan belajar murid.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, pada awal pembelajaran memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran dan menggiring murid untuk memahami konsep yang ingin dikuasai murid dengan memberikan pilihan dalam memahami materi awal pembelajaran  dengan video atau praktek dalam lembar peraga yang telah disiapkan (diferensiasi konten ), kemudian murid bekerja dalam kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan murid. Memberikan Lembar kerja peserta didik dengan skenario tugas berjenjang sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman konsep murid. ( berdasarkan assement diagnostik awal )

Pada akhir pembelajaran murid diberikan penugasan dengan hasil produk sesuai pilihan murid dalam pelaporannya.

Bagaimana saya tetap dapat bersikap positif walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun