Mohon tunggu...
Moch Yunus Ali
Moch Yunus Ali Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Santri

Imam al-Gazali pernah berkata, "Jika kau bukan anak seorang raja atau ulama besar, maka menulislah!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Goresan Takir

21 Maret 2024   20:30 Diperbarui: 22 Maret 2024   13:22 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu selalu bilang begitu."

"Tolong bu, sekarang aku masih belum punya uang." Tanganku mengepal di hadapannya.

"Oke, aku beri kamu waktu satu pekan. Tapi kalau kamu tidak bisa menepatinya, kamu harus angkat kaki dari tempat ini!" Bentak perempuan paruh baya itu.

"Baik bu." Jawabku menundukkan kepala.

Wanita itu pun pergi dengan membawa muka kesal. 

Aku masih berada di halaman rumah, duduk di kursi roda, untuk menghangatkan badan dengan menangkap sinar matahari pagi.

Pekerjaanku saat ini adalah menjual salah satu produk cosmetic via online. Pendapatannya memang tak seberapa, tapi hanya itu yang aku mampu. Kecelakaan itu telah mengubah segalanya dariku. Merenggut kebahagiaanku, merusak karirku, dan menjatuhkan harga diriku. Semua orang menganggapku layaknya sampah yang berserakan di sudut-sudut pedesaan terpencil.

Pking... suara notivikasi WAku. Itu chat dari salah satu konsumenku. Ia mengirimiku foto wajahnya yang agak kemerah-merahan, sambil memegang serum yang ia beli dariku.

Aku terdiam, memandangi foto yang ia kirim, berusaha memahami apa yang ingin ia katakan padaku.

Pking..."Kau harus tanggung jawab!"

Pking..."Gara-gara sereum yang kau jual wajahku jadi rusak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun