Mohon tunggu...
Moch Yunus Ali
Moch Yunus Ali Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Santri

Imam al-Gazali pernah berkata, "Jika kau bukan anak seorang raja atau ulama besar, maka menulislah!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dua Dimensi

8 Maret 2024   19:20 Diperbarui: 22 Maret 2024   14:49 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Iya” Sahutnya.

“Boleh aku minta sesuatu?”

“Apa itu?” Tanya laki-laki misterius itu.

“Aku ingin memetik bunga mawar itu.” Jari telunjuk Hana menunjuk salah satu mawar berwarna merah cerah. Bunga mawar itu tampak berbeda dengan yang lain. Ukurannya lebih besar dan bentuknya mirip mahkota yang sering dipakai oleh sosok Princes di film cartoon disney.

Laki-laki itu pun menjulurkan tangannya ke arah bunga mawar yang di tunjuk Hana. Tak selang lama, mawar itu terbang perlahan dan mendarat tepat di tangannya.

Hana terdiam, mencoba mencerna kejadian menakjubkan yang baru ia lihat, sampai laki-laki itu memberikan mawarnya kepada Hana.

Hana sangat bahagia mendapatkan bunga mawar itu. Berulang-ulang kali ia menghirup aroma wangi dari mawar yang ia pegang.

“Mari kita lanjutkan!” Ajak si laki-laki berjubah.

Hana pun mengiakan ajakannya dengan menganggukkan kepala, lalu mereka berdua meneruskan perjalanan.

***

Melewati tempat yang dipenuhi tumbuhan-tumbuhan rindang dengan ragam buah yang semuanya tampak matang. Menyebrangi aliran sungai yang begitu jernih dengan macam ikan hias yang tampak dari permukaan. Semuanya terlihat aneh, seolah-olah Hana berada di negeri dongeng.

“Kalau boleh tahu, kenapa kau bisa sampai ke sini?” Tanya laki-laki itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun