Mohon tunggu...
Moch. Wahyudi
Moch. Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Konten sajian yang diharapkan berguna untuk asupan pengetahuan bagi rekan-rekan guru dan para pecinta literasi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

2.2.a.3 Mulai dari Diri Modul 2.2 Refleksi : Kompetensi Sosial dan Emosional Diri Maupun Murid

24 Juni 2024   06:45 Diperbarui: 24 Juni 2024   06:48 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sangat setuju. Murid yang memiliki pemahaman diri, ketangguhan atau kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain akan lebih mudah memahami arah hidupnya sehingga dia bisa lebih mudah dalam mengatur dirinya. 

Kemudian ia juga bisa mengidentifikasi kelemahannya sendiri sehingga dia bisa menjadikannya kekuatan untuk terus maju. Hubungan positif dengan orang lain akan membuat seorang mempunyai tingkat kepercayaan diri yang baik sehingga dapat menjalani proses pembelajaran yang baik di sekolah.

Pengalaman saya menjadi guru bidang studi mempunyai murid yang akrab di panggil Dina. Dia adalah seorang murid pindahan dari salah satu daerah di Jawa Barat. Awal masuk ia menjadi pribadi yang sangat pendiam, cenderung sulit berbahasa Indonesia dengan baik, dan memiliki paras yang unik dari siswa lainnya. 

Dina adalah anak dari seorang ibu asli Indonesia dan ayah yang berasal dari luar Indonesia sehingga parasnya pun turun ke murid atas nama Dina {hai anak bule} demikian murid-murid cenderung bercengkrama dalam keseharian. 

Hal tersebut tidak membuat Dina menjadi minder atau malu, setiap hari selalu ada perubahan-perubahan yang nampak darinya seperti kemampuan dialog dengan bahasa Indonesia, keakraban dalam berteman, sampai sikap tidak mudah marah saat temen-temennya berceloteh. Justru sebaliknya, ia selalu berusaha mengembangkan dirinya dengan belajar, menjalin relasi yang baik dengan sesama murid dan guru.

  • Dari kedua refleksi di atas, apa yang dapat Bapak/Ibu simpulkan tentang hubungan antara kompetensi sosial dan emosional dengan keberhasilan dalam pengelolaan krisis Anda dan pembelajaran murid Anda?

Dengan menjalin relasi yang baik, komunikasi yang jelas, emosi yang terkontrol, maka kemudian seseorang akan memahami karakter diri dan orang-orang sekitarnya. Hal demikian akan membuat seseorang akan tahu tentang apa yang dia inginkan dan apa kelebihan kontribuasi yang sudah dilakukan kepada orang-orang sekitar dalam menyelesaikan suatu persoalan atau permasalahan dengan baik.

  • Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, apa yang Anda harapkan untuk pembelajaran selanjutnya ? Silahkan kemukakan Harapan bagi diri sendiri!

Harapan saya sebagai pendidik, semoga mendapatkan kesempatan untuk kemudian terus andil dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif dengan memperhatikan kondisi emosional dan sosial peserta didik.

  • Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, apa yang Anda harapkan untuk pembelajaran selanjutnya ? Silahkan kemukakan Harapan bagi murid-murid Anda ?

Saya berharap dapat menuntun murid saya untuk kemudian bisa berproses bahagia dan optimal dalam menjalankan perannya sebagai pelajar yang unggul, kompetitif dan kompeten dalam menghadapi keanekaragaman sifat dan sikap orang-orang yang ditemuinya baik di internal sekolah ataupun dikehidupan sosial kemasyarakatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun