Mohon tunggu...
Mochtar YoniKuncoro
Mochtar YoniKuncoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya

Seorang mahasiswa yang gemar meneliti bahasa dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Mencapai Setengah Kuintal, Inilah Fakta Unik Reog Ponorogo yang Bikin Tercengang, Sejarahnya Berasal dari Permintaan Seorang Gadis?

8 Juli 2024   07:55 Diperbarui: 8 Juli 2024   07:57 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Reog Ponorogo merupakan salah satu kesenian yang sudah sangat terkenal. Seperti namanya, tari Reog Ponorogo berasal dari Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Di balik wujudnya yang indah, nyatanya terdapat fakta unik reog Ponorogo yang bikin tercengang. Apa saja fakta unik tersebut? Simak artikel ini hingga tuntas!

Berat Topeng Reog Ponorogo Mencapai Setengah Kuintal

Fakta unik reog Ponorogo yang pertama adalah beratnya. Siapa sangka, topeng indah ini ternyata memiliki berat mencapai setengah kuintal atau 50 kilogram. Hal tersebut karena topeng reog Ponorogo dibuat dari bahan-bahan yang berat.

Secara umum, topeng reog Ponorogo terdiri atas dua bagian. Bagian bawah reog Ponorogo yakni barongan, sedangkan bagian atas adalah dadak merak. Dua bagian itu jika telah disatukan maka akan memiliki berat mencapai setengah kuintal.

Barongan adalah topeng kepala macan atau singa. Barongan reog Ponorogo dibuat dari kayu dadap. Kayu dadap yang masih berupa gelondongan kemudian diolah agar menjadi topeng.

Cara pengolahan kayu dadap menjadi reog Ponorogo tidaklah gampang. Kayu tersebut dipotong, digambari pola, kemudian ditatah mengikuti pola tersebut. Topeng tersebut kemudian dibungkus dengan kulit binatang. Zaman dahulu, itu berasal dari kulit harimau, tetapi sekarang menggunakan kulit sapi karena harimau adalah hewan yang dilindungi di Indonesia.

Bagian reog Ponorogo yang kedua adalah dadak merak. Dadak merak reog Ponorogo memiliki lebar 1,85 meter. Dadak merak dari reog Ponorogo dibuat dari potongan-potongan bambu yang disusun melebar sesuai pola. Setelah itu, bulu merak ditempelkan di  tulangan bambu tersebut.

Topeng Reog Ponorogo Ditopang Gigi

Siapa sangka, meskipun berat reog Ponorogo mencapai setengah kuintal, nyatanya topeng reog Ponorogo hanya ditopang dengan gigi pembarong. Pembarong umumnya akan melakukan latihan rutin terlebih dahulu beberapa bulan sebelum pentas. Ikat kepala juga dipakai pembarong saat memakai topeng seberat setengah kuintal tersebut.

Reog Ponorogo Tidak Hanya Dikenal di Indonesia

Fakta unik reog Ponorogo selanjutnya adalah kesenian ini ternyata juga dikenal di luar negeri. Menurut Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Ponorogo, reog Ponorogo di luar negeri berkembang di Hongkong, Jepang, Belanda, bahkan Amerika Serikat. Tidak jarang, reog Ponorogi juga ditampilkan di negara-negara sahabat. Misalnya, dilansir dari laman web Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, September 2023 lalu reog Ponorogo tampil secara apik dan mencengangkan di Thailand.

Reog Ponorogo Berasal dari Keinginan Putri Raja

Salah satu asal-usul reog Ponorogo yang dipercayai masyarakat Ponorogo adalah terkait dengan lamaran Prabu Klonosewandono. Prabu Klonosewandono yang berasal dari Bantarangin (salah satu kerajaan yang dipercaya pernah ada di Ponorogo) ingin mempersunting Dewi Songgolangit dari Kerajaan Kediri.

Namun, niatnya tersebut ternyata tidak bisa langsung diterima oleh Dewi Songgolangit. Ia meminta seserahan berupa pertunjukan yang belum pernah ada. Dalam pertunjukan tersebut, harus ada hewan yang berkepala dua dan kuda kembar sejumlah ratusan.

Di sisi lain, ada Raja Singobarong dari Kerajaan Lodaya yang juga ingin mempersunting Dewi Songgolangit. Singobarong berwujud mengerikan. Wujudnya seperti singa dan memiliki peliharaan berupa merak. Merak tersebut bertugas mematuk kutu di rambut Singobarong.

Singkat cerita, Prabu Klonosewandono berhasil mendapatkan ratusan kuda kembar. Namun, belum mendapatkan hewan berkepala dua. Prabu Klonosewandono tidak menyerah. Ia berusaha mencari hewan aneh tersebut.

Sementara itu, Singobarong yang sudah mendengar bahwa Klonosewandono telah mendapatkan ratusan kuda kembar lantas berusaha mencurinya. Klonosewandono mengetahuinya. Pertempuran tidak dapat dihindarkan.

Singkat cerita, pasukan Klonosewandono telah berhasil mengalahkan prajurit Singobarong. Selanjutnya, Prabu Klonosewandono dan Singobarong berduel. Prabu Klonosewandono melihat di atas kepala Singobarong ada merak yang sedang mematuk kutu rambut. Itu seperti hewan berkepala dua, yakni kepala Singobarong yang mirip singa dan seekor merak. Lantas, Klonosewandono dalam duel tersebut mengeluarkan pecut saktinya yang bernama Samandiman. Singobarong dan merak yang terkena pecut tersebut lalu menempel jadi satu.

Akhirnya, Klonosewandono membawa itu bersama ratusan kuda yang telah didapat sebelumnya. Dengan demikian, lamaran Prabu Klonosewandono diterima. Cerita asal-usul reog Ponorogo tersebut sangat dipercaya masyarakat Ponorogo.

Itulah fakta unik reog Ponorogo yang bikin mencengangkan. Sebagai warga negara, sudah seharusnya kita ikut merawat budaya tersebut agar tidak punah atau diakuisisi bangsa lain.

Apabila Anda tertarik menyaksikan reog Ponorogo, alangkah baiknya Anda berkunjung saat Grebeg Suro. Pada kesempatan tersebut, Anda dapat menyaksikan festival pertunjukan reog Ponorogo setiap harinya di Aloon-Aloon Ponorogo.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun