Mohon tunggu...
Mochtar YoniKuncoro
Mochtar YoniKuncoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya

Seorang mahasiswa yang gemar meneliti bahasa dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Mencapai Setengah Kuintal, Inilah Fakta Unik Reog Ponorogo yang Bikin Tercengang, Sejarahnya Berasal dari Permintaan Seorang Gadis?

8 Juli 2024   07:55 Diperbarui: 8 Juli 2024   07:57 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Reog Ponorogo Berasal dari Keinginan Putri Raja

Salah satu asal-usul reog Ponorogo yang dipercayai masyarakat Ponorogo adalah terkait dengan lamaran Prabu Klonosewandono. Prabu Klonosewandono yang berasal dari Bantarangin (salah satu kerajaan yang dipercaya pernah ada di Ponorogo) ingin mempersunting Dewi Songgolangit dari Kerajaan Kediri.

Namun, niatnya tersebut ternyata tidak bisa langsung diterima oleh Dewi Songgolangit. Ia meminta seserahan berupa pertunjukan yang belum pernah ada. Dalam pertunjukan tersebut, harus ada hewan yang berkepala dua dan kuda kembar sejumlah ratusan.

Di sisi lain, ada Raja Singobarong dari Kerajaan Lodaya yang juga ingin mempersunting Dewi Songgolangit. Singobarong berwujud mengerikan. Wujudnya seperti singa dan memiliki peliharaan berupa merak. Merak tersebut bertugas mematuk kutu di rambut Singobarong.

Singkat cerita, Prabu Klonosewandono berhasil mendapatkan ratusan kuda kembar. Namun, belum mendapatkan hewan berkepala dua. Prabu Klonosewandono tidak menyerah. Ia berusaha mencari hewan aneh tersebut.

Sementara itu, Singobarong yang sudah mendengar bahwa Klonosewandono telah mendapatkan ratusan kuda kembar lantas berusaha mencurinya. Klonosewandono mengetahuinya. Pertempuran tidak dapat dihindarkan.

Singkat cerita, pasukan Klonosewandono telah berhasil mengalahkan prajurit Singobarong. Selanjutnya, Prabu Klonosewandono dan Singobarong berduel. Prabu Klonosewandono melihat di atas kepala Singobarong ada merak yang sedang mematuk kutu rambut. Itu seperti hewan berkepala dua, yakni kepala Singobarong yang mirip singa dan seekor merak. Lantas, Klonosewandono dalam duel tersebut mengeluarkan pecut saktinya yang bernama Samandiman. Singobarong dan merak yang terkena pecut tersebut lalu menempel jadi satu.

Akhirnya, Klonosewandono membawa itu bersama ratusan kuda yang telah didapat sebelumnya. Dengan demikian, lamaran Prabu Klonosewandono diterima. Cerita asal-usul reog Ponorogo tersebut sangat dipercaya masyarakat Ponorogo.

Itulah fakta unik reog Ponorogo yang bikin mencengangkan. Sebagai warga negara, sudah seharusnya kita ikut merawat budaya tersebut agar tidak punah atau diakuisisi bangsa lain.

Apabila Anda tertarik menyaksikan reog Ponorogo, alangkah baiknya Anda berkunjung saat Grebeg Suro. Pada kesempatan tersebut, Anda dapat menyaksikan festival pertunjukan reog Ponorogo setiap harinya di Aloon-Aloon Ponorogo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun