Reog Ponorogo Berasal dari Keinginan Putri Raja
Salah satu asal-usul reog Ponorogo yang dipercayai masyarakat Ponorogo adalah terkait dengan lamaran Prabu Klonosewandono. Prabu Klonosewandono yang berasal dari Bantarangin (salah satu kerajaan yang dipercaya pernah ada di Ponorogo) ingin mempersunting Dewi Songgolangit dari Kerajaan Kediri.
Namun, niatnya tersebut ternyata tidak bisa langsung diterima oleh Dewi Songgolangit. Ia meminta seserahan berupa pertunjukan yang belum pernah ada. Dalam pertunjukan tersebut, harus ada hewan yang berkepala dua dan kuda kembar sejumlah ratusan.
Di sisi lain, ada Raja Singobarong dari Kerajaan Lodaya yang juga ingin mempersunting Dewi Songgolangit. Singobarong berwujud mengerikan. Wujudnya seperti singa dan memiliki peliharaan berupa merak. Merak tersebut bertugas mematuk kutu di rambut Singobarong.
Singkat cerita, Prabu Klonosewandono berhasil mendapatkan ratusan kuda kembar. Namun, belum mendapatkan hewan berkepala dua. Prabu Klonosewandono tidak menyerah. Ia berusaha mencari hewan aneh tersebut.
Sementara itu, Singobarong yang sudah mendengar bahwa Klonosewandono telah mendapatkan ratusan kuda kembar lantas berusaha mencurinya. Klonosewandono mengetahuinya. Pertempuran tidak dapat dihindarkan.
Singkat cerita, pasukan Klonosewandono telah berhasil mengalahkan prajurit Singobarong. Selanjutnya, Prabu Klonosewandono dan Singobarong berduel. Prabu Klonosewandono melihat di atas kepala Singobarong ada merak yang sedang mematuk kutu rambut. Itu seperti hewan berkepala dua, yakni kepala Singobarong yang mirip singa dan seekor merak. Lantas, Klonosewandono dalam duel tersebut mengeluarkan pecut saktinya yang bernama Samandiman. Singobarong dan merak yang terkena pecut tersebut lalu menempel jadi satu.
Akhirnya, Klonosewandono membawa itu bersama ratusan kuda yang telah didapat sebelumnya. Dengan demikian, lamaran Prabu Klonosewandono diterima. Cerita asal-usul reog Ponorogo tersebut sangat dipercaya masyarakat Ponorogo.
Itulah fakta unik reog Ponorogo yang bikin mencengangkan. Sebagai warga negara, sudah seharusnya kita ikut merawat budaya tersebut agar tidak punah atau diakuisisi bangsa lain.
Apabila Anda tertarik menyaksikan reog Ponorogo, alangkah baiknya Anda berkunjung saat Grebeg Suro. Pada kesempatan tersebut, Anda dapat menyaksikan festival pertunjukan reog Ponorogo setiap harinya di Aloon-Aloon Ponorogo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H