Mohon tunggu...
Moch Shidiq
Moch Shidiq Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik di Klaten, penulis buku

Hobby Tenis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Generasi Muda Lintas Agama Bertekat Terus Merawat Kerukunan antar Umat Beragama

31 Juli 2024   16:35 Diperbarui: 31 Juli 2024   16:39 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diantara ikhtiar merawat  kerukunan  dari generasi muda lintas agama antara lain juga mendialogkan dan membicarakan rasa kebersamaan dan kesatuan bangsa.

"Kerukunan umat beragama dapat mengembangkan rasa kebersamaan dan kesatuan bangsa. Dengan adanya kerukunan umat beragama, generasi muda dapat merasa menjadi bagian dari bangsa Indonesia, terlepas dari perbedaan agama yang mereka anut." ungkapnya.

Hal lain y bisa dilakukan juga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan
Kerukunan umat beragama dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan.          

Dengan adanya kerukunan umat beragama, generasi muda dapat fokus membangun bangsa, tanpa harus terpecah belah karena perbedaan agama." katanya.

Seusai dialog lintas agama dan sukses pilkada Klaten peserta rehat dan makan bersama (Foto'Dok/Isnaeni)
Seusai dialog lintas agama dan sukses pilkada Klaten peserta rehat dan makan bersama (Foto'Dok/Isnaeni)

Nilai-nilai kerukunan
Ditempat yang  sama Ketua komisi dialog dan serap aspirasi  FKUB Klaten  Ja'farodhi mengatakan pentingnya  untuk menanamkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda lintas agama sejak dini. "Nilai-nilai ini dapat ditanamkan melalui berbagai cara, di antaranya melalui  Pendidikan formal dan informal " katanya.

Pendidikan formal  menurut Ha'farodhi dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda. "Sekolah dapat mengajarkan materi tentang toleransi dan ikhtiar kerukunan antar umat beragama kepada siswa-siswinya" ujarnya.

Senentara pendidikan informal menurut Ja'farodhi juga dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda. "Orang tua dan lingkungan sosial dapat ikut serta dalam menanamkan nilai-nilai ini kepada generasi muda." kata Ja'farodhi.

Selain pendidikan formal  dan informal, menurut Ja'farodhi Pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari juga dipandang sangat  penting.

"Pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari juga dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda. Orang tua dan lingkungan sosial dapat memberikan contoh perilaku yang mencerminkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda." jelasnya.

Dengan menerapkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi, generasi muda lintas agama dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan persatuan di tempatnya masing-masing. ( Diq/Isnaeni)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun