Non Fungible Token (NFT) merupakan aset digital yang digunakan sebagai bukti kepemilikan barang berupa karya seni gambar,klip video, musik dan sebagainya. NFT dapat diperjualbelikan dengan mata uang kripto di marketplace opensea. NFT berpeluang menjadi investasi yang memberikan peluang keuntungan yang cukup besar terutama bagi masyarakat Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Apakrindo), Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan minat masyrakat terhadap NFT meningkat secara eksponensial ditahun ini. Kini, banyak orang yang mulai mempelajari dan mencoba untuk menjual NFT di marketplace Opensea. Â
NFT memiliki beberapa keunggulan, salah satunya ialah tingkat keaslian aset digitalnya. Konsep NFT memungkinkan pembeli memiliki barang asli tanpa ada yang bisa menirunya. kedepannya, investasi ini akan berbentuk mata uang kripto juga seperti Ethereum dan Bitcoin.
Namun, NFT berbeda karena keunikan dan fakta bahwa aset ini tidak bisa ditukarkan secara sembarangan. aset digital ini menciptakan kelangkaan digital yang berkebalikan dari kreasi digital lainnya yang pada umumnya berupaya memperoleh supply yang sebanyak-banyaknya. Itulah mengapa harga sebuah NFT bisa tinggi, dikarenakan membatasi supply, sedangkan permintaan tinggi dan nilai aset digital ini menjadi naik.Â
Nah, NFT juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui:
Kelebihan NFT :
1. Kelangkaan NFT akan menaikkan nilainya
Pengembang NFT dapat menghasilkan token dengan jumlah terbatas. namun untuk menjaga keaslian dan keunikannya, token dilengkapi dengan nomor identitas dan hanya pihak pengembang yang bisa memutuskan untuk memperbanyak jumlahnya.token yang jumlahnya langka biasanya akan meningkatkan nilai dan harga jualnya.
2. NFT bersifat tetap
Token berbasis blockchain ini memiliki sifat tetap dan selalu meninggalkan jejak digital. token ini tidak bisa diubah,diganti atau dihapus. NFT juga bersifat unik yang artinya hanya ada satu barang yang asli dan akan menjadi identitas dari barang tersebut.
3. NFT Memiliki Kontrak Pintar
Kontrak pintar adalah memori yang bisa mengeksekusi perintah ketika syarat tertentu terpenuhi. Aturan ini menguntungkan karena di masa depan, NFT bisa bermanfaat apabila kondisi-kondisi tertentu benar-benar terjadi. Kontrak pintar akan membantu investor atau pemilik menjaga keamanan etik pengguna NFT.
Kekurangan NFT :
1. Spekulasi yang berlebihan
Karena sifat NFT yang tidak dapat dipertukarkan, NFT sangat rentan terhadap spekulasi yang berlebihan. Sebab, masyarakat menetapkan harga NFT secara kualitatif, bukan kuantitatif.
2. Likuiditas
Salah satu masalah NFT adalah tingkat likuiditasnya. NFT dianggap aset yang tidak likuid karena siapa pun yang membeli NFT belum tentu bisa menjualnya.Â
3. Pembajakan digital atau pencurian identitas seniman
Saat ini, NFT masih dalam tahap pengembangan pertama karena penggunaannya yang massal. NFT baru booming kurang dari setahun. pada prinsipnya, NFT hanyalah mekanisme sederhana dalam menentukan kepemilikan dari sebuah aset digital.
Proses ini meliputi smart contract yang memberikan tanda tangan digital ke sebuah aset digital. Tidak ada mekanisme untuk menangani pembajakan digital atau penipu yang dianggap sebagai seniman tertentu. Siapa pun dapat membuat NFT tentang apa saja dan menjualnya di marketplace opensea. Oleh karena itu, orang yang tertarik untuk membeli aset digital NFT harus berhati-hati. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H