Kontrak pintar adalah memori yang bisa mengeksekusi perintah ketika syarat tertentu terpenuhi. Aturan ini menguntungkan karena di masa depan, NFT bisa bermanfaat apabila kondisi-kondisi tertentu benar-benar terjadi. Kontrak pintar akan membantu investor atau pemilik menjaga keamanan etik pengguna NFT.
Kekurangan NFT :
1. Spekulasi yang berlebihan
Karena sifat NFT yang tidak dapat dipertukarkan, NFT sangat rentan terhadap spekulasi yang berlebihan. Sebab, masyarakat menetapkan harga NFT secara kualitatif, bukan kuantitatif.
2. Likuiditas
Salah satu masalah NFT adalah tingkat likuiditasnya. NFT dianggap aset yang tidak likuid karena siapa pun yang membeli NFT belum tentu bisa menjualnya.Â
3. Pembajakan digital atau pencurian identitas seniman
Saat ini, NFT masih dalam tahap pengembangan pertama karena penggunaannya yang massal. NFT baru booming kurang dari setahun. pada prinsipnya, NFT hanyalah mekanisme sederhana dalam menentukan kepemilikan dari sebuah aset digital.
Proses ini meliputi smart contract yang memberikan tanda tangan digital ke sebuah aset digital. Tidak ada mekanisme untuk menangani pembajakan digital atau penipu yang dianggap sebagai seniman tertentu. Siapa pun dapat membuat NFT tentang apa saja dan menjualnya di marketplace opensea. Oleh karena itu, orang yang tertarik untuk membeli aset digital NFT harus berhati-hati. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H