Mohon tunggu...
MochRBagus
MochRBagus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Belajarlah tanpa terpaut umur

"Malas itu boleh dan wajar bagi manusia, namun janganlah kau berhenti untuk membaca sekalipun itu sedikit. Tetaplah membaca, dan percayalah suatu saat nanti kau temukan kalimat dari apa yang kau baca selama ini menjadikan perubahan atas dirimu sendiri".

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Filsuf Muslim "Al-Kindi" dan Perubahan Dunia Pasca Meninggalnya

11 Mei 2022   22:02 Diperbarui: 21 Juni 2023   15:13 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persoalan mengenai hakikat Tuhan. Tuhan menurut Al-Kindi adalah wujud yang haq (benar) yang bukan asalnya tidak ada kemudian ada. Ia selalu mustahil tidak ada, dalam artian tidak mungkin Tuhan itu tidak ada, pasti ada. Pemahaman seperti ini jangan diambil pusing, gampangannya Tuhan itu selalu menyertai kita bagi jiwa-jiwa yang mempercayainya. 

Bahkan sekalipun seorang ateis yang tak mengenal Tuhan pun adakalanya orang-orang itu sesekali pernah menyebut Tuhan. Jadi dapat diambil kesimpulan untuk masalah hakikat Tuhan, Ia selalu ada dan akan selalu ada. 

Oleh karenanya Tuhan adalah wujud sempurna yang tidak didahului wujud lain, tidak berakhir wujud-Nya dan tidak ada wujud kecuali dengan-Nya. Dan teruntuk wujud Tuhan, Al-Kindi membuktikan adanya wujud Tuhan yang ia gunakan dengan 3 jalan. Yang pertama, Barunya Alam, Keanekaragaman dalam wujud, dan Kerapian Alam.

Sifat-Sifat Tuhan. Al-Kindi membuktikan keesaan Tuhan dengan mengatakan bahwa: "Ia bukan benda (Huyula, Mddah), bukan form (Shrah), tidak berhubungan dengan yang lain (Idfah), tidak bertubuh, maka Tuhan adalah keesaan belaka, tidak ada yang lain kecuali keesaan itu semata. (Hanafi, 1990: 77-78). 

Jadi ringkasan mudahnya pada sifat-sifat Tuhan ini adalah Tuhan sebagai sebab pertama (Firs Cause) dimana wujudnya bukan karena sebab yang lain. Ia adalah Zat yang menciptakan, tetapi tidak diciptakan. Sifat Al-Qayyum inilah yang menjadi pokok yakni berdiri sendiri. Selanjutnya mengenai karya-karya dari Al-Kindi. Sebagian orang mungkin jarang mengetahui dengan karya seorang filsuf terkemuka ini. Karya yang sangat terkenal ini antara lain dalam bidang studi metafisis, yaitu Fi al-Falsafa al-Ula (Filsafat Pertama).

Dalam Fi al-Falsafa al-Ula, Al-Kindi menjelaskan filsafat pertama yang juga termasuk filsafat tinggi. Namanya adalah filsafat pertama, yang mengenai pengetahuan dan sebab pertamanya. Jadi penyebab pertama dianggap sangat utama karena menjabarkan penyebab adanya waktu. Karya lain yang dikenal juga ada Fi Wahdaniya Allah wa Tunahiy Jirm al-Alam (Kesatuan Tuhan dan Terbatasnya Dunia) dan Fi Kammiya Kutub Aristutalis wa Ma Yahtaj Ilahi fi Tahsil al-Falsafa (Kuantitas Buku Aristoteles dan Yang Diperlukan Untuk Memperoleh Filsafat). 

Al-Kindi saat menulis filsafat, tidak banyak berargumen mengenai agama. Ia lebih dominan dan konsisten untuk menunjukkan bahwa filsafat sangat sesuai dengan nilai-nilai Islam ortodoks. 

Tulisannya mengenai ilmu etis ini dapat dijumpai dalam Fi al-Hila li Daf al-Ahzan (Seni Mencegah Kedukaan). Selain itu, Al-Kindi juga memperoleh pemahaman tentang astronomi dan plotemy yang menempatkan bumi sebagai pusat tata surya. Ia mengatakan, seluruh tata surya berada dalam rangkaian yang rasional dimana gerakan berputarnya merupakan bentuk kepatuhan dan pemujaan terhadap Tuhan. 

lalu apa perubahan penting pada dunia pasca meninggalnya tokoh Al-Kindi ini? Perubahan yang menonjol tentunya pasti lebih ke arah dunia filsafat, agama dan seputar pengetahuan yang tidak jauh dari kedua tersebut, sebab dalam hidupnya Al-Kindi lebih menyongsong tentang bentuk kebenaran dan terus mencari-cari sampai pada akarnya (Radikal). Itulah yang menjadikan segala macam bentuk karya maupun pemikiran yang harus kita pelajari lebih agar kita senantiasa berada dalam jalur yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun