Dan yang bisa dibanggakan masyarakat yaitu semangat jiwa mahasiswa yang senantiasa membara untuk melakukan sebuah perubahan bagi bangsa.Â
Menjadi seorang mahasiswa sepatutnya mempunyai jiwa-jiwa kepedulian yang tinggi, tidak takut dalam menumpas ketidakadilan agar dapat menunjang kehidupan yang layak bagi masyarakat. Mengungkit peran mahasiswa disini yaitu sebagai Agen Of Change (Agen Perubahan), Social Control (Kontrol Sosial), Iron Stock (Generasi Penerus Yang Tangguh) dan Moral Force (Suri Tauladan). Dan berikut Sedikit saya paparkan terkait peran mahasiswa yang mempunyai kejulukan diatas.
Agen Of Change (Agen Perubahan)
Sebagai seorang mahasiswa yang mempunyai peran menjadi agen perubahan bukan berarti mahasiswa seolah-olah menjadi pahlawan yang memimpin saat perang, melainkan seorang mahasiswa bisa menjadi penggagas dari setiap problematika yang ada dalam masyarakat, mulai dari masalah politik, sosial, ekonomi yang berkaitan dengan masyarakat.Â
Selain menjadi penggagas dari setiap problematik yang ada, seorang mahasiswa juga sebagai subjek atau pelaku dari perubahan tersebut. Sadar atau tidaknya, telah banyak pembodohan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh bangsa ini. Seorang mahasiswa seharusnya berfikir ekstra untuk mengembalikan dan membuat sebuah perubahan yang dinilai kurang tepat bagi rakyat yang minoritas.
Social Control (Kontrol Sosial)
Dalam masyarakat, seorang mahasiswa dipercayai dapat merubah struktur tatanan pemerintah yang keliru. Dan mahasiswa disini menjadi panutan dalam masyarakat dengan berlandaskan ilmu pengetahuannya, tingkat pendidikan yang tinggi serta pola pikir yang kritis dan logis yang dapat dipercaya nantinya untuk merubah itu semua.Â
Namun disini tidak banyak juga mahasiswa yang mempunyai mindset/pemikiran yang sama, kenyataan dilapangan berbeda dari yang diharapkan. Ada sebagian mahasiswa yang mempunyai corak pemikiran yang apatis (ketidakpedulian atau bahasa gaulnya bodo amat), kupu-kupu yang dikenal dengan kuliah-pulang dan lain sebagainya.Â
Tentunya mahasiswa yang mempunyai karakter seperti inilah yang tidak menjadikan penyelesaian dalam masalah yang sering datang dalam masyarakat.Â
Harusnya penjulukan Social Control ini kepada mahasiswa menjadikan sebuah perubahan tatanan yang keliru, contohnya ketika terjadi hal yang tidak beres atau ganjil dalam masyarakat. Mahasiswa sudah sepatutnya memberontak terhadap kebusukan-kebusukan dalam birokrasi yang selama ini sudah dianggap lazim.Â
Lalu ketika ada mahasiswa yang acuh dalam hal ini, bagaimana bangsa ini bisa berubah? Dan julukan Social Control yang melekat pada mahasiswa ini bukan hanya sekedar julukan saja, melainkan harus ada peng-implementasian.Â