Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Soang yang Suka Memfitnah (Asal Mula Lehernya Jadi Panjang)

16 Agustus 2021   15:02 Diperbarui: 16 Agustus 2021   15:06 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi, foto Detik.com

Dalam sebuah cerita kebintangan di Rimba Raya, tersebutlah satu jenis binatang yang disebut Soang, rumpun Angsa.

Kala itu, ada satu Soang, namanya Ngukmik. Nama ini semata mata untuk gagah gagahan saja, nama sebenarnya sejak dilahirkan di rimba raya sebetulnya bukan itu, binatang diluar komunitas Soang tidak ada yang tau nama aslinya, yang tahu hanyalah komunitas binatang Soang.

Dalam dunia kebinatangan, Si Ngukmik terkenal sebagai binatang  yang suka bikin gaduh rimba raya, kerjanya kalau tidak memfitnah ya bikin issue tidak baik.

Memfitnah dan membikin issue dijadikan sebagai teknik untuk mencari makan, atau dalam istilah rimba raya sekarang; jadi pengusaha.

Disamping itu, Si Ngukmik membuat satu organisasi kebinatangan rumpun Angsa, Si Ngukmik juga mengangkat dirinya sendiri sebagai Ketua Organisasi Kebinatangan itu.

Berbekal sebagai Ketua Organisasi Kebinatangan itu, ia menggunakan Pola mencari makan /usaha dengan mendatangi kepala kepala kantor pemerintahan rimba raya, di gaungkan issue bahwa si kepala kantor ada indikasi menyalahgunakan anggaran proyek.

Si Ngukmik tidak sadar bahwa semua Kepala Kantor pemerintahan rimba raya, sebetulnya sudah faham betul apa yang diinginkan Si Ngukmik, seantero rimba raya sudah hafal tentang karakteristik Ngukmik ini, kalau perlu di buat cerita sedemikian rupa seolah benar terjadi suatu penyimpangan di kantor kantor pemerintahan tertentu di rimba raya, atau dalam istilah di Rimba Raya sekarang disebuat Hoak.

Semua Kepala kantor di Rimba Raya faham betul bahwa sebetulnya yang di cari Ngukmik tidak lain adalah bekal untuk makan atau kerjaan, istilah negara antah bantah disebut proyek.

Suatu hari, Ngukmik mendengar ada kegiatan yang dibiayai kas Pemerintah Rimba Raya. Segera saja Ngukmik menangkap peluang. Dihembuskan issue bahwa dalam pelaksanaan kegiatan tersebut ada penyelewengan.

Pelaksana kegiatan yakni Si Penyu dan Si Kura kura, dua binatang yang terkenal lamban dan tidak banyak tingkah.

Si Penyu dan Si Kura kura bermusyawarah untuk mengambil Langkah mengantisipasi issue miring yang dibuat Ngukmik.

Kata Si Kura " Hai Penyu, ini bagaimana, masa kita di issukan melakukan penyimpangan".

Si Penyu Menjawab ; " Saya juga bingung kura, apa sih maunya Ngukmik itu, bikin fitnah kok ngga pernah berhenti.

Dua binatang yang masih dalam satu rumpun ini, ahirnya sepakat untuk mengambil langkah.

"Terus apa Langkah kita nih kura " , kata penyu menanyakan ke Kura kura yang badannya kecil tapi otaknya lumayan jalan.

"Begini saja Nyu, kita ambil Langkah hukum saja" , jawab kura kura.

"Lantas hukum apa yang harus kita pakai", sahut Penyu.

Kura kura diam sebentar, kemudian menyahut.

"Begini Nyu, selama ini Si Ngukmik itu sudah banyak memfitnah teman teman kita, dikiranya tidak ada yang berani, sekarang waktunya kita tunjukkan kepada Ngukmik bahwa tidak semua binatang takut sama Ngukmik".

"Iya iya, tu de poin saja, langkah hukum apa yang harus kita tempuh", Penyu menyela si kura kura yang lagi nyerocos.

"Ya sesuai dengan kehidupan kita lah, kita pake Hukum Rimba saja", kata Kura kura.

Penyu faham maksud dari kura kura.

Setelah selesai mengatur strategi, Si Penyu dan Si Kura kura berangkat mencari Ngukmik. Tak lama ketemu Ngukmik di alas yang sepi pinggir kali deket pantai.

Penyu segera menghampiri Ngukmik.

"Ngukmik!, apa maksud kamu bikin issu miring kepada kami", kata Penyu dengan nada marah.

"Alaaah, ngga usah marah ya, terus kamu mau apa, saya punya datanya kok", kata Ngukmik dengan nada menantang.

Ngukmik sengaja mamancing emosi Penyu dan Kura kura, dalam pikirannya, meskipun Penyu badannya gede, tapi gerakannya lamban, sedangkan kura kura dianggapnya enteng, sekali gibas dengan sayapnya juga mental. Kalaupun penyu menyerang, dengan sekali kepakan, lantas meloncat, serangan penyu akan mudah dihindari, demikian pikir penyu.

Darah penyu dan kura kura mendidih, segera merengsek kearah Ngukmik, Ngukmik pasang kuda kuda , sayapnya di bentangkan, paruhnya siap mematok.

Tapi Penyu dan kura kura tak kalah sigap,  kura kura tiba tiba mencaplok kedua kaki Ngukmik, secara bersamaan Penyu secepat kilat lehernya keluar, dicaploknya paruh Ngukmik yang lidahnya sudah menjulur.

Seketika itu juga Ngukmik meronta,  Penyu dengan gigitannya menarik Ngukmik, demikian juga kura kura, kaki Ngukmik di Tarik berlawanan dengan Penyu. Lama Ngukmik hanya bisa mengepakkan sayapnya, sementara badan dan lehernya terasa mau patah karena tarikan kedua binatang yang di anggap remeh.

Setelah dirasa puas,Penyu dan Kura kura, mengendorkn gigitan dan tarikan, berbarengan Ngukmik meronta dan lepas dari gigitan Penyu dan kura kura. Ngukmik kemudian lari terbirit birit.

Ngukmik terus berlari, yang dituju tak lain kumpulan burung emprit. Burung emprit ini biasa tukang kasih kabar se antero rimba raya. Begitulah tujuan Ngukmik datang ke burung emprit, maksudnya akan mengadukan kejadian tadi dimana Penyu dan Kura kura telah melaksanakan hukum rimba. Minta agar burung emprit memberitakan dirinya sebagai korban kekerasan yang dilakukan Penyu dan kura kura. Setelah itu apparat akan menangkap Penyu dan kura kura.

Ngukmik segera  berteriak saat mendapati rombongan burung emprit yang lagi makan gabah. Ngukmik kaget bukan kepalang saat mendapati dirinya sudah tidak bisa berteriak, lidahnya terasa ngilu  karena tercabik  gigitan Penyu , kepalanya juga lebam lebam, yang lebih parah ternyata lehernya memanjang hingga tenggorokannya tak bisa lagi mengeluarkan suara akibat tarikan penyu dan kura kura.

"Nguuuuk, Nguuuuk", hanya itu yang keluar dari mulut Ngukmik yang kini lehernya jadi Panjang.

Demikianlah cerita si Soang yang suka memfitnah dan asal muasal kenapa leher Soang jadi Panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun