"Begini ya sahabat, waspadalah dengan pernikahan ini", bisik kucing.
"Haaah, maksud kamu apa", kata Singa.
"Huss, jangan kuat kuat ngomongnya, nanti terdengar binatang lain", kata Kucing
"Oh, ya, coba apa"
"Begini, hati hati dengan pernikahan ini, saya juga dulunya Singa,  tapi setelah punya istri, saya berubah seperti ini, baik fisik, penampilan,  sikap maupun prilaku saya", bisik Kucing  serius.
Singa yang juga terkenal dengan otaknya yang encer, mudah faham  dengan maksud Kucing, bahwa dengan  adanya perubahan status, bisa jadi  akan merubah sikap dan perilaku, Singa pun manggut manggut. Setelah itu Perkawinan berlanjut dengan meriah.
Singa memahami betul bahwa Pernikahan hanyalah sebagai suatu simpul tentang situasi dan  kondisi,. Bisa jadi dengan adanya istri, Singa yang tadinya kelihatan  pemberani, berubah menjadi penakut karena memang takut dengan istri.
Belajar dari dongeng itu, jika dikaitkan dengan kehidupan sosial, maka logikanya adalah bahwa dengan adanya status baru,  baik itu Jabatan, pangkat, termasuk kekayaan, akan  berpotensi merubah sikap dan perilaku seseorang.
Orang yang tadinya ramah bisa jadi berubah songong.
Orang yang tadinya alim, bisa jadi alimput alias alimnya nyumput nyumput
Orang yang tadinya galak bisa jadi berubah penurut.