Melalui Agus Rahmat, meski secara resmi Waroeng Bu RW malam itu sudah tutup, masih bisa menerima, hanya saja menunya tinggal Nasi Gudeg, tak masalah.
"untuk dokumen pengunjung pak", kata putri bu RW yang berjilbab itu.
Ternyata cita rasanya memang beda dengan Gudeg Yogya kebanyakan, lebih mak nyos sesuai dengan lidah Cilegon karena ada rasa pedasnya terutama sambal "kreceknya".
"Kalau ini boleh, tidak manis seperti yang di Jogja", kata Ahmad Yusdi.
"Sebetulnya Warung ini dibuka, awalnya karena di komplek susah mencari tempat kumpul kumpul", begitu kata Teguh dalam obrolan dengan Ir.fakih Usman menjelang pamit.
Ya, makan Pecel Ponorogo dan Gudeg Yogya tidak harus ke Ponorogo dan Yogya, cukup datang ke Perumahan taman Cilegon, Waroeng Bu RW, dijamin Mak Nyos.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H