Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kompasianival dalam Kompasianival 2016

10 Oktober 2016   20:31 Diperbarui: 10 Oktober 2016   20:45 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rame rame foto bersama Oma dan Opa Tjiptadinata, Desol, Pebrianov, Lilik Fatimah, Mas Gaper dan lainnya.

Ketemu seru, setelah reriungan diluar arena ‘’berbagi’’, satu persatu Kompasiner yang punya ‘’komunitas’’ seperti Mba Fitri Manalu, Siti Nurhasanah, Mas Ragil  pemilik Plnet Kentir serta yang lain ikut bergabung. Ahirnya saya mengumpamakan ada warung dalam toko, karena ada  kompasianival dalam Kompasianival yang sedang belangsung didalam gedung. Disini, diteras Smesco kumpul beberapa Kompasianer kondang, ngobrol ngalor ngidul berjam jam soal ‘’Kompasianival’’ termasuk seringnya Kompasiana Error.  

Bersama Kompasianer ngetop Markotop kopdar di Teras Smesco
Bersama Kompasianer ngetop Markotop kopdar di Teras Smesco
Kong Ragil sedang mempengaruhi agar yang lain ikut kenthir
Kong Ragil sedang mempengaruhi agar yang lain ikut kenthir
Obrolan makin gayeng ketika tema obrolan bergeser soal akun Kompasiana yang abal abal atau akun  kloningan. Obrolan ini dipicu oleh munculnya akun yang sudah lama menghilang atawa dikubur, tapi sekarang  nongol kembali setelah di otopsi, siapa lagi kalau bukan akun PK.

Sambil nyeruput Cappucino pilihan Sang Pemuja Cinta yang mendedam Pebrianov, diskusinya sangat serius, Thamrin Sonata dan Pebrianov-lah yang paling berapi api membahas soal ini –soal materi obrolannya rahasia dong --. Inti dari obrolan itu, admin Kompasiana harus bijak untuk mengambil langkah atas munculnya akun PK itu agar tidak bikin riweuh rakyat dan bangsa Kompasiana sendiri.

Serius obrolannya
Serius obrolannya
Sekedar ikut ikutan serius
Sekedar ikut ikutan serius
Adapun soal pelaksanaan Kompasianival, muncul rekomendasi tak tertulis, agar kedepan Pelaksanaannya dikembalikan seperti tahun tahun sebelumnya, karena disitulah semangat – atau dalam istilah saya ‘’ghirroh’’ para kompasianer berkesempatan untuk kopdar dan bisa saling berinteraksi, ngobrol dan berkunjung ke booth-booth komunitas, hingga rakyat kompasianer akan mudah menerka nerka dan berkenalan melalui komunitas yang dimiliki. Soal bagaimana bentuk pelaksanaan tahun sebelumnya, bagi saya sama saja dengan judul lagu ‘’Aku Tak Tahu’’.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun