Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surat Terbuka untuk Direksi PT Krakatau Steel

7 Mei 2016   17:28 Diperbarui: 19 Mei 2016   12:06 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepada Yang Terhormat

Tuan Tuan Direksi PT. Krakatau Steel

Di manapun berada.

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Perkenankan nama saya Moch. Nasir, alamat lengkap ada di KTP, kalau perlu nanti saya kirim foto copynya, saya mem – berani – kan diri untuk membuat Surat terbuka ini kepada tuan tuan direksi terkait apa yang terjadi saat ini di Cilegon. Andaikan tuan tuan tidak senang dengan surat ini, silahkan tuan tuan ambil tindakan, baik secara hukum atau cara lain yang tuan tuan mau. Tapi sebagai masyarakat yang tau etika, saya sebelumnya minta maaf kalau kehadiran surat ini membuat tuan tuan yang sedang berlibur panjang, entah di Amrik, Singapur, Korea atau bahkan mungkin di tempat asal tuan tuan lahir, di Jawa, Sunda atau Sumatera.

Karena surat ini terbuka, maka siapapun boleh membacanya, syukur syukur seluruh rakyat Indonesia yang punya akun medsos bisa membacanya supaya tahu apa yang sebenarnya terjadi di Cilegon, kota yang penuh sesak dengan Industri. Rajanya Industri yang termasuk dalam katagori BUMN adalah PT.Krakatau Steel. Barangkali ada pentingnya juga saya kabarkan bahwa PT.Krakatau Steel yang dulunya bernama Trikora ini, dalam menggunakan lahan untuk kepentingan Industri telah menyingkirkan komunitas masyarakat Cilegon. Desa desa yang dihuni masyarakat disingkirkan, Pesantren Al-Khairiyah yang bersejarah di usir walaupun memang masyarakat mendapat ganti rugi alias diganti tapi tetap rugi.

 

Demo Warga Cilegon atas Kebijakan KS yang tidak memihak potensi lokal. Titik nol.co.id

 

Tuan Tuan direksi yang sekali lagi terhormat.

Saya yakin seyakin yakinnya bahwa pada saat masyarakat Cilegon di pinggirkan secara cultural dan geografis akibat pembebasan lahan, tuan tuan belum ada di Cilegon, mungkin tuan tuan masih asik kuliah di ITB sana, di UGM sana, di UNair sana. Tuan tuan datang ke Cilegon dan menjadi direksi sudah tinggal enaknya, rapat sana rapat sini dengan Menteri atau Presiden.

Saya sama sekali tidak punya tendensi buruk terhadap tuan tuan direksi semua, bahkan saya berharap tuan tuan sebagai direksi, bisa untuk saling menghormati, bahkan memperhatikan nasib anak cucu orang orang Cilegon yang dulu lahan dan tanahnya di gunakan untuk Perusahaan tuan tuan. Bentuk perhatian tuan tuan bukan dengan cara anak anak cucu orang cilegon itu mengemis tuan tuan, atau sebaliknya tuan tuan memberi kepada mereka seperti memberikan sesuatu kepada pengemis, tapi berilah mereka mereka ini kesempatan, kesempatan untuk bisa bekerja di perusahaan tuan tuan yang terhormat.

Itulah pengharapan secara umum orang Cilegon, tapi dari tahun ke tahun, nampaknya dalam hal hal tertentu, semisal rekruitmen tenaga kerja, selalu saja ada masalah dalam kacamata orang Cilegon. Menurut saya ini ada sesuatu yang salah dalam mengeluarkan kebijakan. Meski kata Pak Epy Syaifullah, pengusaha sukses di Cilegon yang bijak lagi bijaksan,a itu dilakukan oleh ‘’oknum’’, namun bagi saya tidak serta merta dapat dibenarkan karena oknum itu ada dalam system yang berlabel ‘’Krakatau Steel’’.

Tuan tuan direksi Yang di Muliakan bawahan.

Geger gumentur yang melanda Krakatau Steel hingga di Demo Elemen Masyarakat dan dipanggil DPRD Cilegon terkait kebijakan rekruitmen karyawan melalui surat resmi yang ditujukan kepada salah satu SMK di Semarang, yang ditanda tangani resmi oleh General Manager HC Planing and Development PT. Krakatau Steel, Mujiono Katam, jangan dianggap sepele, sebab apa yang terjadi saat ini, baik protes melalui Media Sosial atau Media lainnya, termasuk gerakan gerakan dari LSM Cilegon, merupakan reaksi social yang menggambarkan tentang munculnya emosi social yang terstruktur.

Apa yang dilakukan oleh Mujiono, dalam pandangan masyarakat Cilegon merupakan tindakan yang tidak memihak pada sumber daya lokal, Saya pribadi memandangnya, apa yang dilakukan Mujiono ini telah menimbulkan ketersinggungan social karena Mujiono telah memarginalisasikan lembaga pendidikan di Cilegon, kalaupun kemudian Mujiono berdalih telah bekerjasama dengan 21 SMK di Cilegon tapi kemudian tidak memenuhi kebutuhan, hal itu hanya apologi belaka. Mana bukti bahwa Mujiono telah mengirim surat kepada SMK di Cilegon seperti yang dilakukan untuk SMK di Semarang.

Lebih lucu lagi Icip Arif Budiman yang punya Jabatan Corporate Secretry atau bahasa Cilegonnya Sekretaris Perusahaan PT Krakatau Steel, berdalih rekruetmen melalui SMK di Semarang itu lantaran SMK di Cilegon tidak ada yang memenuhi kwaliikasi ‘’Pengecoran’’. Jika kodok bisa mendengar bahkan bisa membaca seperti apa yang ada dalam surat kabar, pasti akan tertawa ngakak, apalagi manusia yang normal, bukan hanya ngakak, tapi ‘’meweki’’ lantaran surat yang ditujukan ke SMK Semarang tidak menyebut nyebut soal itu. Yang adalah Mekatronika sebanyak 10 orang, Elektronika Industri 20 Orang, Teknik permesinan 46 orang, Instalasi Pemnfaatan Tenaga Listrik 40 Orang.

Nah, tuan tuan direksi pasti bisa menilai, apa yang dilakukan oleh orang orang yang dipercaya tuan tuan sebagai direksi, terkait dengan masalah ini, hanyalah bualan belaka. Alasan yang dikemukakan sungguh tidak nyambung antara yang diminta dengan yang dijadikan alasan mengapa harus ke Semarang, Intinya apa yang dikatakan semuanya bulsit kata bahasa cilegonnya. Mengapa saya mengatakan demikian, tak lain karena persoalan rekruitmen di Perusahaan tuan tuan, bukan sekali ini saja bermasalah, tahun lalu juga menuai protes masyarakat Cilegon karena saat itu penerimaan karyawan ada nuansa kolusi antara penanggung jawab dengan SKKS dengan adanya rekomendasi penerimaan karyawan hususnya dari keluarga SKKS. Inipun atas kebijakan Mujiono Katam.

Tuan tuan direksi yang sekarang saya hormati.

Saya percaya bahwa tuan tuan tidak ingin berkonflik terus menerus dengan masyarakat Cilegon akibat salah urus dari bawahan tuan tuan, sebetulnya mudah sekali solusinya, yakni meredam emosi social masyarakat Cilegon yang lama kelamaan akan menjadi sekam dan siap menjadi bom waktu terjadinya konflik social, Solusi itu salah satunya adalah Pecat Mujiono Katam dari jabatan itu, kalau perlu tarik ke kantor pusat untuk mengurusi karyawan yang disana.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun