Saya sama sekali tidak punya tendensi buruk terhadap tuan tuan direksi semua, bahkan saya berharap tuan tuan sebagai direksi, bisa untuk saling menghormati, bahkan memperhatikan nasib anak cucu orang orang Cilegon yang dulu lahan dan tanahnya di gunakan untuk Perusahaan tuan tuan. Bentuk perhatian tuan tuan bukan dengan cara anak anak cucu orang cilegon itu mengemis tuan tuan, atau sebaliknya tuan tuan memberi kepada mereka seperti memberikan sesuatu kepada pengemis, tapi berilah mereka mereka ini kesempatan, kesempatan untuk bisa bekerja di perusahaan tuan tuan yang terhormat.
Itulah pengharapan secara umum orang Cilegon, tapi dari tahun ke tahun, nampaknya dalam hal hal tertentu, semisal rekruitmen tenaga kerja, selalu saja ada masalah dalam kacamata orang Cilegon. Menurut saya ini ada sesuatu yang salah dalam mengeluarkan kebijakan. Meski kata Pak Epy Syaifullah, pengusaha sukses di Cilegon yang bijak lagi bijaksan,a itu dilakukan oleh ‘’oknum’’, namun bagi saya tidak serta merta dapat dibenarkan karena oknum itu ada dalam system yang berlabel ‘’Krakatau Steel’’.
Tuan tuan direksi Yang di Muliakan bawahan.
Geger gumentur yang melanda Krakatau Steel hingga di Demo Elemen Masyarakat dan dipanggil DPRD Cilegon terkait kebijakan rekruitmen karyawan melalui surat resmi yang ditujukan kepada salah satu SMK di Semarang, yang ditanda tangani resmi oleh General Manager HC Planing and Development PT. Krakatau Steel, Mujiono Katam, jangan dianggap sepele, sebab apa yang terjadi saat ini, baik protes melalui Media Sosial atau Media lainnya, termasuk gerakan gerakan dari LSM Cilegon, merupakan reaksi social yang menggambarkan tentang munculnya emosi social yang terstruktur.
Apa yang dilakukan oleh Mujiono, dalam pandangan masyarakat Cilegon merupakan tindakan yang tidak memihak pada sumber daya lokal, Saya pribadi memandangnya, apa yang dilakukan Mujiono ini telah menimbulkan ketersinggungan social karena Mujiono telah memarginalisasikan lembaga pendidikan di Cilegon, kalaupun kemudian Mujiono berdalih telah bekerjasama dengan 21 SMK di Cilegon tapi kemudian tidak memenuhi kebutuhan, hal itu hanya apologi belaka. Mana bukti bahwa Mujiono telah mengirim surat kepada SMK di Cilegon seperti yang dilakukan untuk SMK di Semarang.
Lebih lucu lagi Icip Arif Budiman yang punya Jabatan Corporate Secretry atau bahasa Cilegonnya Sekretaris Perusahaan PT Krakatau Steel, berdalih rekruetmen melalui SMK di Semarang itu lantaran SMK di Cilegon tidak ada yang memenuhi kwaliikasi ‘’Pengecoran’’. Jika kodok bisa mendengar bahkan bisa membaca seperti apa yang ada dalam surat kabar, pasti akan tertawa ngakak, apalagi manusia yang normal, bukan hanya ngakak, tapi ‘’meweki’’ lantaran surat yang ditujukan ke SMK Semarang tidak menyebut nyebut soal itu. Yang adalah Mekatronika sebanyak 10 orang, Elektronika Industri 20 Orang, Teknik permesinan 46 orang, Instalasi Pemnfaatan Tenaga Listrik 40 Orang.
Nah, tuan tuan direksi pasti bisa menilai, apa yang dilakukan oleh orang orang yang dipercaya tuan tuan sebagai direksi, terkait dengan masalah ini, hanyalah bualan belaka. Alasan yang dikemukakan sungguh tidak nyambung antara yang diminta dengan yang dijadikan alasan mengapa harus ke Semarang, Intinya apa yang dikatakan semuanya bulsit kata bahasa cilegonnya. Mengapa saya mengatakan demikian, tak lain karena persoalan rekruitmen di Perusahaan tuan tuan, bukan sekali ini saja bermasalah, tahun lalu juga menuai protes masyarakat Cilegon karena saat itu penerimaan karyawan ada nuansa kolusi antara penanggung jawab dengan SKKS dengan adanya rekomendasi penerimaan karyawan hususnya dari keluarga SKKS. Inipun atas kebijakan Mujiono Katam.
Tuan tuan direksi yang sekarang saya hormati.
Saya percaya bahwa tuan tuan tidak ingin berkonflik terus menerus dengan masyarakat Cilegon akibat salah urus dari bawahan tuan tuan, sebetulnya mudah sekali solusinya, yakni meredam emosi social masyarakat Cilegon yang lama kelamaan akan menjadi sekam dan siap menjadi bom waktu terjadinya konflik social, Solusi itu salah satunya adalah Pecat Mujiono Katam dari jabatan itu, kalau perlu tarik ke kantor pusat untuk mengurusi karyawan yang disana.
Â
Â