Dua hari kemudian, CEC berlangsung, acaranya memang luar biasa, dalam acara ini ditampilkan beragam budaya dari berbagai etnik melalui fashion yang menarik. Antusias masyarakat luar biasa, bahkan ada seorang kakek yang sangat sepuh, duduk di kursi roda, berhidmat menyaksikan carnival dengan memakai pakaian etnik, katanya dari Manado. Sepanjang 1,6 km, masyarakat berhimpitan untuk melihat gelaran ini, hujan tidak menjadi halangan, Cilegon macet total, lalu lintas lumpuh hampir tiga jam.
Yang lebih luar biasa lagi, ditengah kerumunan massa itu, saya melihat Thamrin Sonata mondar mandir, jepret sana jepret sini dengan camera kesayangannya, bahkan rela berhujan ria hanya karena ingin mendapatkan gambar gadis kinyis kinyis yang berlenggak lenggok di depan panggung kehormatan yang ditempati Walikota Cilegon dan para pejabat Cilegon serta puluhan ribu warga masyarakat yang sedang menikmati acara tahunan ini, padahal dua hari lalu Thamrin sudah balik Jakarta. Kesimpulan saya Thamrin Sonata sudah mulai jatuh cinta kepada Gadis yang berusia 17 Tahun, Gadis itu namanya ‘’Kota Cilegon’’ yang sedang merayakan HUT ke 17.
Dan besok 30 April ini, Thamrin Sonata akan kembali lagi ke Cilegon, menyaksikan Golok Day  dan siap siap raganya dijajal golok Cilegon dalam permainan Debus, sorenya berselancar dengan Kapal Pesiar menuju Gunung Krakatau di Selat Sunda.
Terimkasih Pak Thamrin Sonata,,, panjenengan memang is the best lah…..
Artikel terkait;