Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kompasianer Thamrin Sonata, Jatuh Cinta...

29 April 2016   19:56 Diperbarui: 29 April 2016   20:16 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alamaaaaaaaaak

Sssst,,,, jangan berisik, ini soal rahasia, mulanya tidak akan saya posting disini, hawatir jadi gaduh berkepanjangan. Namun ahirnya saya nekad juga untuk mengumumkan kepada umum tentang satu hal yang amat sangat biasa bikin geger, apa itu, ya apalagi kalau bukan soal cinta, terlebih lagi soal ini menimpa pada Thamrin Sonata, Kompasianer yang sukanya ‘’menyunting’’, dan saat ini kesandung cinta pada Gadis yang baru berumur 17 Tahun, bayangkan….

Semua pasti sepakat, bahwa soal cinta, kadang bikin orang jadi terkenal, tapi bisa juga bIkin orang terpuruk sampai ke titik nadir paling rendah. Orang tua saya dulu pernah bilang, bahwa jika orang sudah jatuh cinta, maka untuk mendapatkannya akan ditempuh dengan berbagai cara, jangankan sungai, laut, hujan, panas, pelurupun akan diterjang demi untuk mendapatkannya, dan itupula rupanya yang melanda Thamrin Sonata, Kompasianer yang mirip bintang filem jadul ‘’Farouk Afero’’.

Kisah ini sebetulnya bermula dari Kopdar saya dengan Thamrin Sonata di Rumah Makan milik DR Fauzi Sanusi, Dekan Fakultas Ekonomi Untirta, dalam Kopdar ini hadir juga si empunya resto dan dua sohib saya Agus Rahmat, advokat muda dan Sutisna Abas, tokoh muda di Cilegon dalam rangka membicarakan dan dil dilan penerbitan tulisan saya untuk di bukukan Peniti Media dengan penyuntingnya ‘’Thamrin Sonata’’. 

kopdar-5723502ab67e61a4095f47f2.jpg
kopdar-5723502ab67e61a4095f47f2.jpg
kopdar pertama dil dilan penerbitan buku

Dalam kesempatan Kopdar ini, Thamrin tertarik dengan sebuh pamflet di salah satu dinding Gedung Matahari Lama yang kini dipakai kantor beberapa SKPD Pemkot Cilegon. Pamlet itu sendiri memang memuat gambar ‘’gadis kinyis’’ memakai busana adat, dan bertuliskan ‘’ Cilegon Ethnic Carnival’’ yang akan berlangsung tanggal 30 April. Saat itu memang sengaja saya membawa Pak Thamrin ke tempat ini untuk melihat salah satu ruangan ‘’ Convention Center’’ yang nanti akan digunakan untuk acara ‘’Bedah Buku’’.

Kopdar kedua terjadi pada Jum’at saat Pak Thamrin mengantarkan tumpukan buku saya, kali ini ditemani Kompasianer Isson Khairul, pada Kopdar ini pembicaraan hanya seputar teknis pelaksanaan Bedah Buku. Kedua Kompasianer senior ini saya bawa ke Aula DPRD Cilegon. Kepentingannya adalah untuk melihat fisik ruangan yang akan dijadikan tempat acara berlangsung, awalnya memang akan dilaksanakan di Cilegon Convention Center, namun berdasarkan pertimbangan lahan parkir yang tidak memadai, ahirnya diputuskan di AULA DPRD mawon agar lebih nyaman dan mudah dijangkau dan tidak merepotkan yang bawa montor atau kendaraan roda empat.

Yang lebih gayeng adalah kopdar ketiga, malam hari menjelang pelaksanaan Bedah Buku, saya, Thamrin Sonata, Isson K, Bang Iskandar, Sutisna Abas, Bang Wim Jonk – sahabat Isson K saat kuliah yang saat ini ada di Cilegon serta Pak Budi Fasilitator PNPM sahabat Thamrin Sonata, di salah satu ruangan DPRD Cilegon, berlangsung diskusi kecil tentang Cilegon. Tentu saja masih sebatas penggalian informasi dan apa yang harus dilakukan di Cilegon. Esok harinya berlangsung bedah buku, tentang hal ini bisa dilihat dari artikel terkait dibawah.

bedah-buku-komplit-572350acb67e6142085f481c.jpg
bedah-buku-komplit-572350acb67e6142085f481c.jpg
bedah buku, Kang Nasir,DR.Fauzi Sanusi,Isson Khairil, Thamrin Sonata

Usai bedah buku, saya melihat benih benih Cinta Thamrin Sonata mulai ditunjukkan. Ia minta ke saya untuk mengantarkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dimana dulu Thamrin menemukan pamflet yang ada gadis kinyis kinyisnya. Dinas ini memang lagi punya gawe besar dalam rangkaian HUT Cilegon ke 17 yakni acara Cilegon Ethnic Carnival dan Golok Day. Dua acara ini memang yang bakal banyak menyita perhatian masyarakat Cilegon. Bertemulah tiga Kompasianer Thamrin Sonata, Isson Khairil dan Iskandar Zulkarnaen dengan pejabat yang bertanggung Jawab atas pelaksanaan dua hajat besar – jangan ditasirkan lain lo – itu, setelah itu masing masing pulang kandang.

Saya sempat heran juga, tujuan utama ke Cilegon ini, adalah untuk acara bedah buku saya, la kok Thamrin Sonata sangat antusias untuk menggali dua mata acara lainnnya yakni tentang CEC dan Golok Day. Oh. Rupanya Thamrin sudah mulai jatuh cinta.

cec-baja-572352f1137b6139154f955e.jpg
cec-baja-572352f1137b6139154f955e.jpg
kostum wanita baja

Dua hari kemudian, CEC berlangsung, acaranya memang luar biasa, dalam acara ini ditampilkan beragam budaya dari berbagai etnik melalui fashion yang menarik. Antusias masyarakat luar biasa, bahkan ada seorang kakek yang sangat sepuh, duduk di kursi roda, berhidmat menyaksikan carnival dengan memakai pakaian etnik, katanya dari Manado. Sepanjang 1,6 km, masyarakat berhimpitan untuk melihat gelaran ini, hujan tidak menjadi halangan, Cilegon macet total, lalu lintas lumpuh hampir tiga jam.

cec-selvi-57235262137b61ee144f9568.jpg
cec-selvi-57235262137b61ee144f9568.jpg
Selvi ni ye.....
cec-kakek-tua-manado-5723536d1293739114480e90.jpg
cec-kakek-tua-manado-5723536d1293739114480e90.jpg
Kakek tua Manado
cec-anggota-dewan-572353a10d9773e01ec93d04.jpg
cec-anggota-dewan-572353a10d9773e01ec93d04.jpg
Anggota Dewanpun rela berdiri berpanas ria

Yang lebih luar biasa lagi, ditengah kerumunan massa itu, saya melihat Thamrin Sonata mondar mandir, jepret sana jepret sini dengan camera kesayangannya, bahkan rela berhujan ria hanya karena ingin mendapatkan gambar gadis kinyis kinyis yang berlenggak lenggok di depan panggung kehormatan yang ditempati Walikota Cilegon dan para pejabat Cilegon serta puluhan ribu warga masyarakat yang sedang menikmati acara tahunan ini, padahal dua hari lalu Thamrin sudah balik Jakarta. Kesimpulan saya Thamrin Sonata sudah mulai jatuh cinta kepada Gadis yang berusia 17 Tahun, Gadis itu namanya ‘’Kota Cilegon’’ yang sedang merayakan HUT ke 17.

Dan besok 30 April ini, Thamrin Sonata akan kembali lagi ke Cilegon, menyaksikan Golok Day  dan siap siap raganya dijajal golok Cilegon dalam permainan Debus, sorenya berselancar dengan Kapal Pesiar menuju Gunung Krakatau di Selat Sunda.

cec-thamrin1-572353f79a9373e009613359.jpg
cec-thamrin1-572353f79a9373e009613359.jpg
cec-ulos-5723542fd09273bc0969dac1.jpg
cec-ulos-5723542fd09273bc0969dac1.jpg
luar biasa,,, ulos Medan untuk pak Wali

cec-engkoh-5723570c1293738c14480e97.jpg
cec-engkoh-5723570c1293738c14480e97.jpg
Engkoh, encik ikut Barongsai

Terimkasih Pak Thamrin Sonata,,, panjenengan memang is the best lah…..

Artikel terkait;

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/literasi-untuk-cilegon-inspirasi-untuk-kompasianer_571c14ed959773840ffbd714

http://www.kompasiana.com/isz.singa/catatan-dari-cilegon-hadiah-kang-nasir-untuk-cilegon_571f071ea3afbd950548ac21

http://www.kompasiana.com/mochnasir/kepada-5-kompasianer-saya-ucapkan-terimakasih_57224510137b616d0b54b560

http://www.kompasiana.com/thamrin-sonata/meliput-cilegon-ethnic-carnival-yang-luar-biasa_5722d019d092730b0569dad9

http://www.kompasiana.com/thamrin-sonata/golok-day-cilegon-2016-akan-memecah-rekor-muri_57232f54d09273430769dae8

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun