Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ayah, Korupsi itu Apa....

8 Februari 2016   23:03 Diperbarui: 9 Februari 2016   06:31 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waduh, saya terhenyak, kaget mendengar pertanyaan si kecil.

Tidak ada maksud menanyakan soal itu, saya hanya ingin menanamkan kepada si kecil soal cinta tanah air sebagai manifestasi dari rasa nasionalisme walaupun dalam level kedaerahan.

Sebetulnya, saya ingin bertanya kepada si kecil,

‘’Siapa Gubernur Banten yang Pertama’’.

Saya perlu menanyakan ini, karena bisa jadi di sekolah, pelajaran IPS yang materinya meliputi sejarah,  tak pernah diajarkan soal pimpinan daerah dari tingkat Gubernur hingga Bupati/Walikota, apalagi dengan sitem pembelajaran yang memakai kurikulum tematik saat ini, sulit rasanya pak guru memberikan pelajaran yang sifatnya pengetahuan lokal.

Kalaupun anak saya nanti tidak bisa menjawab, pastinya saya akan memberikan penjelasan kepada anak sebagai bekal pengetahuan tentang sejarah lokal, sebab saya adalah orang yang termasuk ikut terlibat dalam setiap Pemilihan Gubernur, minimal ikut nyoblos, tak pernah golput.

Namun dengan adanya jawaban sekaligus pertanyaan dari si kecil, jujur saya hanya bisa tertegun dan harus jawab apa.

Tiba-tiba saja  si kecil malah bertanya,

‘’Ayah, korupsi itu apa sih’’.

Untuk kedua kalinya saya tertegun, ini anak kok pertanyaannya  bikin saya sulit menjawab.

Menjelaskan korupsi kepada anak yang baru kelas IV SD, tentu tidak segampang menjelaskan soal penyakit diabetes, soal gotong royong  karena soal korupsi bukan hanya bersinggungan dengan mentalitas, tapi lebih dekat pada persoalan politik dan hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun