Mohon tunggu...
Moch Ibrahim Saddam
Moch Ibrahim Saddam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo nama saya moch. ibrahim saddam saya adalah seorang mahasiswa tingakat 3 jurusan Ilmu komunikasi di salah satu universitas swasta di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Music

Perjalanan Karir Penyanyi Pop Sunda Maliq Ibrahim

8 Desember 2024   08:21 Diperbarui: 8 Desember 2024   09:52 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan formal Maliq dilanjutkan di MTs Al Haq Margahayu, sebuah sekolah berbasis Islam, dari tahun 2013 hingga 2016. Selama masa SMP, Maliq tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga semakin aktif mengembangkan bakatnya di bidang seni. Salah satu pengalaman yang sangat berharga baginya adalah ketika ia mulai mendalami seni vokal tradisional Sunda, yang dikenal dengan istilah kawih. Kawih adalah seni vokal khas Sunda yang menuntut penguasaan teknik ornamentasi yang rumit dan pemahaman mendalam terhadap lirik-liriknya yang puitis. Dalam proses ini, Maliq dibimbing langsung oleh Bapak Dedih Suryadi, seorang maestro kawih yang terkenal di wilayah Banjaran, Kabupaten Bandung.

Di bawah bimbingan Bapak Dedih Suryadi, Maliq belajar tentang keindahan dan tantangan dalam menyanyikan kawih. Ia diajarkan bagaimana menguasai teknik ornamentasi khas kawih,  yang membutuhkan ketekunan dan latihan intensif. Selain itu, Maliq juga diajarkan untuk memahami makna dari setiap lirik yang dinyanyikannya, sehingga ia dapat menyampaikan emosi dengan lebih mendalam. Proses ini tidak selalu mudah bagi Maliq, terutama karena kawih memiliki struktur musikal yang berbeda dengan musik pop yang sebelumnya ia pelajari. Namun, dedikasinya yang tinggi dan dukungan dari gurunya membuat Maliq berhasil menguasai gaya bernyanyi tradisional ini.

Pengalaman belajar kawih memberikan dampak yang besar bagi perjalanan seni Maliq. Ia mulai mengikuti perlombaan seni tradisional, yang tidak hanya memperkenalkan dirinya kepada audiens yang lebih luas, tetapi juga memperkuat identitasnya sebagai seorang seniman yang mencintai budaya Sunda. Salah satu momen yang berkesan adalah ketika Maliq mengikuti Pasanggiri Kawih, sebuah kompetisi menyanyi tradisional Sunda yang diadakan oleh Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung. 

Setelah menyelesaikan pendidikan di MTs Al Haq, Maliq melanjutkan pendidikannya ke SMKN 10 Bandung pada tahun 2016. Di sekolah ini, ia memilih jurusan Seni Karawitan, sebuah program studi yang berfokus pada seni musik tradisional Sunda. Keputusan ini mencerminkan tekad Maliq untuk mendalami seni tradisional secara lebih serius. Selama masa SMA, Maliq mendapatkan pelatihan intensif dalam berbagai aspek seni karawitan, termasuk teori musik, praktik bermain alat musik tradisional, dan penguasaan vokal kawih.

Kemudian pada tahun 2019, setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, Maliq melanjutkan studinya ke Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, sebuah perguruan tinggi yang terkenal dengan program seni tradisionalnya. Di ISBI, Maliq mengambil Program Studi Seni Karawitan di Fakultas Seni Pertunjukan. Keputusan ini diambil dengan tujuan untuk memperdalam pemahamannya tentang seni tradisional Sunda, sekaligus mengembangkan keterampilan artistiknya dalam berbagai aspek seni pertunjukan.

Selama masa studinya di ISBI Bandung, Maliq mendapatkan banyak wawasan baru tentang seni dan budaya Sunda. Pendidikan formal Maliq di ISBI Bandung tidak hanya membekalinya dengan keterampilan teknis, tetapi juga membentuknya menjadi seorang seniman yang berpikiran kritis dan inovatif. Ia belajar bagaimana menggunakan seni sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan sosial dan budaya, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk mencintai budaya lokal. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pengalaman yang kaya, Maliq semakin mantap melangkah dalam kariernya sebagai salah satu seniman muda yang berkomitmen untuk melestarikan budaya Sunda.

Karier profesional Maliq Ibrahim di dunia musik Pop Sunda merupakan perjalanan yang penuh dedikasi, kerja keras, dan pengabdian terhadap seni budaya Sunda. Ia memulai langkah awalnya pada tahun 2016 dengan merilis singel pertamanya yang berjudul "Lamping Kaasih". Lagu ini menjadi pintu gerbang bagi Maliq untuk memperkenalkan suaranya yang khas dan penuh emosi kepada publik. Dengan melodi yang menyentuh dan lirik yang kaya akan nuansa tradisional Sunda, "Lamping Kaasih" berhasil mendapatkan respons positif dari masyarakat. Hingga kini, video musiknya telah ditonton lebih dari 196 ribu kali di YouTube, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi seorang seniman muda yang baru memulai kariernya.

Langkah Maliq semakin mantap ketika ia mengikuti dan memenangkan kompetisi "Bentang Pilihan Pop Sunda" pada tahun 2017. Ajang ini diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi daerah dan bertujuan untuk mencari talenta muda berbakat di dunia musik Sunda. Kemenangannya tidak hanya mengukuhkan bakatnya sebagai penyanyi Pop Sunda yang menjanjikan, tetapi juga memberinya peluang untuk merilis singel kedua berjudul "Lembur Kuring". Lagu ini semakin memperkuat posisinya di kancah musik Sunda, dengan melodi yang memikat dan pesan yang merepresentasikan kehidupan masyarakat Sunda. Popularitasnya semakin meningkat, ditandai dengan banyaknya undangan tampil di berbagai acara televisi lokal, festival seni, dan panggung hiburan lainnya.

Tahun 2018 menjadi momen puncak bagi Maliq, di mana ia merilis dua singel penting, yaitu "Panglamunan" dan "Karang Hawu". Lagu "Karang Hawu", hasil kolaborasi dengan Fanny Sabila, seorang penyanyi perempuan Pop Sunda, menjadi salah satu hits terbesar dalam kariernya. Dengan lebih dari 14 juta penonton hingga saat ini di platfrom di YouTube, lagu ini tidak hanya memperkuat nama Maliq di industri musik, tetapi juga berhasil menarik perhatian audiens dari berbagai latar belakang, termasuk mereka yang sebelumnya tidak terlalu akrab dengan musik Pop Sunda. Melalui lagu ini, Maliq menunjukkan bahwa musik Sunda memiliki potensi besar untuk bersaing di tengah dominasi genre musik modern.

Tidak berhenti di situ, Maliq terus melahirkan karya-karya yang relevan dan diterima luas oleh masyarakat. Pada tahun 2019, ia merilis singel "Boa Enya Boa Boa", sebuah lagu dengan nuansa ceria yang menunjukkan sisi lain dari kemampuan musikalnya. Lagu ini diikuti oleh "Kunaon Anjeun" pada tahun 2020, yang dengan cepat menjadi viral di berbagai platform media sosial seperti TikTok dan Instagram. Popularitas "Kunaon Anjeun" semakin meroket ketika dinyanyikan ulang oleh sejumlah artis terkenal, termasuk komedian Sule. Hal ini tidak hanya meningkatkan basis penggemar Maliq, tetapi juga memperkenalkan musik Pop Sunda kepada generasi muda yang lebih akrab dengan media sosial.

Prestasi Maliq di dunia seni juga ditandai dengan berbagai penghargaan yang membanggakan. Pada tahun 2016, ia memenangkan Juara 1 Lomba Penyanyi Pop Sunda se-Bandung, diikuti oleh Juara 2 Lomba Penyanyi Pop Sunda se-Jawa Barat pada tahun 2017. Selain itu Maliq juga pernah mendapatkan nominasi di Bandung Musik Award sebagi penanyi solo pop sunda pria terpopuler. Prestasi ini menunjukkan bahwa Maliq tidak hanya dikenal karena suara dan karismanya, tetapi juga karena kualitas artistik yang ia bawa dalam setiap penampilannya. Tidak berhenti di dunia musik, Maliq juga aktif dalam berbagai kegiatan seni budaya lainnya. Pada tahun 2021, ia menjadi bagian dari Mojang Jajaka Kabupaten Bandung dan dinobatkan sebagai Jajaka Parigel, sebuah penghargaan yang mengapresiasi kemampuan seni dan komunikasi yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun