Dewasa ini fenomena  pendidikan yang ada di Indonesia menyangkut hal - hal perkembangan peserta didik. meskipun unsur unsur lain juga ada akan tetapi kurang muncul di permukaan.  Fenomena yang terjadi antara guru dan murid sendiri tentunya akan memberikan dampak negatif bagi dalam hal perkembangan ranah kognitif, efektif maupun psikomotorik. Menyangkut hal ini kita tidka bisa menyalahkan sebelah pihak, akan tetapi hal yang bisa kita lakukan adalah mencari akar permasalahan serta solusi dengan melakukan penganalisisan yang mendalam guna mnemukan solusi atau langkah yang akan digunakan guna memperbaiki kekurangan dan kemrosotan dalam bidang pendidikan ini.Â
       Menanggapi akan hal ini, guna menjawab fenomena yang terjadi perlu adanya  kajian teori yang mendalam guna memberikan suatu solusi yang bertujuan memecahkan permaslaahan yang ada. Setelah melihat fenomena pendidikan yang ada di Indonesia kita telah mengetahui gambaran mengenai perkembangan pendidikan, mak selnjutnya perlu pembahasan mengenai teori pembelajaran, nah salah satu tokoh yang terkenal yang membahas akan hal in yaitu Jerome Bruner, dalam mengkaji teori ini Bruner sendiri mengembangkan beberapa hal muali dari hasil percobaan, dalam teori belajar serta prinsip dalam teory belajar. Guna mendalami teori ini mari kita bahas disini.Â
      Profil singkatÂ
      Dalam catatan sejarah Jerome lahir pada tanggal 1 oktober 1915, beliau adalah salah satu tokoh yang berpengaruh dlam bidang psikologi pendidikan pada abad 20. Sealain itu Jerome sendiri merupakan tokoh penting dalam lahirnya revolusi kognitifisme, dalam hal bidang pendidikan jeromi memiliki pengaruh yang cukup besar, hal ini dibuktikan dengan banyaknya karyanya dalam bidang pendidikan, dimulai dari buku berjudul "Proses Pendidikan" dan Menuju teori Intruksi menjadi bukti eksistensinya di bidang psikologi pendidikan.Â
      Jerome juga seorang ahli dalam bidang psikologi perkembangan dan psikologi kognitif.  Sejalan dengan seorang penganut kognitivisme, dalam penilitianya jerome  lebih mendalami presepsi manusia, belajar, motivasi, dan berpikir. Jerome mengungkapkan bahwa mempelajari manusia berati juga mempelajari manusia sebagai pemproses, pemikir dan pencipta informasi. Belajar mengenai kognitifisme berati memusatkan perhatinya terhadap maalah apa yang akan diterima manusia dengan informasi yang diterimanya, dan juga apa yang akan dilakukan setelah menerima informasi untuk mencapai sebuah pemahaman.Â
4 Tema Pendidikan yang Menjadi Perhatian Menurut Jerome S. Bruner:
     1. Struktur pengetahuan, hal ini sangatlah penting mengingat hal iniakan memberi dorongan guna meilahat sebuah fakta yang sebelumnya terlihat tidak berhubungan, dapat dihubungkan antara satu dengan yang lain.Â
     2. Kesiapan belajar, hal ini meliputi penguasaan ketrampilan yang harus dimiliki oleh pendidik sebleum measuki ruang kelas.
     3. Nilai Intuisi dalam belajar, dengan adanya nilai intuisi diharapkan dapat merumuskan teknik - teknik intelektual guan memformulasikan guna mengetahui apakah formulasi ini merupakan kesimpulan yang benar.
     4. Motivasi atau keinginan dalam belajar, dengan adanya sebuah motivasi diharapkan tertanam sehingga meningkatkan partisipasi secara aktif dalam menghadapi proses belajar mengajar.Â
Bruner mengenai Teori Belajar yang Tidak Sejalan dengan Piaget
Sebelum kita membahas perbedaan kedua teori belajar ini perlu diketahui bahwa dalam teori belajar Piaget mengatakan perkembanagan kognitif akan menyebabkan perkembanangan bahasa pesert didik, hal ini berbadanding terbalik dengan teori Bruner yang mengatakan bahwa perlembangan bahasalah yang akan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif. Pendapat Bruner sendiri sebenarnya sudah tepat mengingat dalam hal ini bahasa berfungsi sebagai alat membuka pengetahuan bagi anak. Dala m hal ini Bruner membagi tiga tahap yakni :
a. Tahap pertama, yakni tahap enaktif, terjadi saat usia anak 5 - 7 tahun dalam tahap ini anak akan melakuakan aktivitas dalam usahanay memahami lingkungan.Â
b. Tahap Kedua, yakni tahap ikonik di tahap ini seseoaranf akan melihat dunia melalaui gambar - gambar visualisasi verbal  misalkan pada pengenalan terhadap bangaunan banagunan seperti candi, piramida dll.Â
C. Tahap ketiga, yakni tahap simbolik, dalam tahap ini gagasan gasan banyak dipengaruhi oleh bahasa dan logika, bisa kita contohkan pada pengenalan timbanagn melalaui permainan jungkak - jungkik.Â
Prinsip - prinsi Teori Belajara Discovery.Â
Dalam proses bealajar discovery memiliki beberapa prinspip, anatara lain:
1. Semakin tinggi tingkat intelektual seseorang juga akan meningkatkan ketidaktergantungan individu terhadap stimulus yanag diberikan.Â
2. Pertumbuhan seseoranag tergantujg pada perekambanagan kemampuan internal guna menyimpan dan memproses informasi.Â
3. Dalam mengembanagkan kognitif sesornag diperlukan interaksi yang sistematik dianatar pengajar dan pendidik.Â
4. Perkembangan intelektual meliputi peningkatan kemampuan guna mengutarakabn pendapat dan gagasan melalui simbol.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H