Mohon tunggu...
Cahya Sinda
Cahya Sinda Mohon Tunggu... -

Sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sederhananya Aku Patah Hati

12 Maret 2019   00:29 Diperbarui: 12 Maret 2019   00:38 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kau lebih mengerti dariku tentang bermain rasa

entah itu suka yang bermain-main atau menggebu

kau lebih tahu dariku tentang bermain rasa

yang sementara meraihmu atau berlarian merayumu

kau lebih mudah menyikapi permainan rasa

ketika membuatmu kesal atau tantangan meniadakan

kau lebih mampu melihat permainan rasa

dari nyaman yang perlahan atau mati dengan singkat

sayangnya aku hanya bisa mengemban rasa darimu

tidak bisa sepertimu, begitu membuatku cemburu

.

bagaimana aku padamu, tentu sudah ulang yang  biasa pikirmu

sempat memilikimu tidak berarti apa-apa

kau kubiarkan pergi sebelum sempat remah-remah ini bersih

sedangkan patah hati ini berlarut-larut mengingat

yang betapa inginnya aku serius melupakan

.

aku orang yang tolol untuk hal menguyah rasa

kesana-kemari dan berantakan dari rasaku sendiri

waktu kita saling melihat terlalu singkat 

tanpa ada sempat kau mengajariku tentang rasa

.

entah dari mana sakit ini datang

tiba-iba saja terkumpul di tengah dada

sesak, seperti yang pernah aku dengar dari orang-orang

membuatku lumpuh saat sendirian

.

kau lihai soal rasa

lantas aku mengapa

jika ini pertama kali terasa,

.

aku juga tidak berharap terulang

hanya ingin hilang, lupa dan tenang

.

kekacauan rasa ini aku buat sendiri

kau boleh saja tidak peduli

kenyataannya kau turut andil di dalamnya

kau pemeran utamannya

jadi selesaikan dengan menyenangkan

agar tidak menjadi kisah berkepanjangan

.

aku memintamu untuk tidak sembarangan 

mengetuk pintu mimpiku,

menerobos masuk relung candaku,

mengantri di halaman khayalku,

mendominasi satuan imajiku,

menyelinap ke balik logikaku,

dan berkeliaran di batas rasa cintaku

.

aku mengaku cinta

apa boleh buat, 

aku mulai mencintaimu kemarin

tidak ada lagi kesempatan,

aku tidak minta diobati

aku hanya sedang cinta 

sederhananya aku patah hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun