Aku tak tahu darimana harus aku mulai.
Mengungkapkan atau membiarkan semua berhembus bagitu saja.
Sungguh, menaruh rasa padamu membuatku bingung kehilangan kompas.
Berharap kau juga menyukaiku itu mustahil.
Aku bisa apa?
Kau masih terlalu surgawi untukku tatap.
Apalagi aku miliki.
Sampai kapan aku harus bersembunyi dalam sunyi?
Sedangkan perasaanku ingin cepat muncul ke permukaan.
Tapi, lagi-lagi wujudmu selalu menyadarkanku.
Bahwa memilikimu adalah tak mungkin.
Memelukmu adalah mimpi.
Menggenggammu adalah imajinasi.
Mencintaimu adalah diam.
Lantas hadirmu itu apa?
Kau benar-benar ada
Atau aku yang sudah tiada
Huft serumit inikah mecintaimu.
Harus menjadi bilangan pecahan yang terabagi-bagi.
Harus menjadi hujan yang terus menetes.
Harus menjadi malam yang terus hening
Aku harap kau membaca puisiku ini.
karena ada engkau di dalamnya.
link Musikalisasi puisi : https://www.youtube.com/watch?v=sAbYWFfZBVkÂ
temukan aku pula di
Instagram   : https://www.instagram.com/mochasoleh/?hl=id
Twitter      : https://twitter.com/mochasolehinc
Kompasiana : https://www.kompasiana.com/mochasoleh
Spotify      : https://open.spotify.com/episode/6EKEnj...
Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=sAbYWFfZBVk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H