Mohon tunggu...
Mocha Soleh
Mocha Soleh Mohon Tunggu... Musisi - Menulis, Membaca, Bermusik, Mengajar, Berpetualang, bersedih, kemudian berbahagia.

Bangkit dari patah hati memang susah. Tapi, akan terlihat lebih susah jika gak bangkit-bangkit.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan

16 Agustus 2020   13:44 Diperbarui: 16 Agustus 2020   13:44 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bisik rasa - ilustrasi pribadi

Memelukmu adalah mimpi.

Menggenggammu adalah imajinasi.

Mencintaimu adalah diam.

Lantas hadirmu itu apa?

Kau benar-benar ada

Atau aku yang sudah tiada

Huft serumit inikah mecintaimu.

Harus menjadi bilangan pecahan yang terabagi-bagi.

Harus menjadi hujan yang terus menetes.

Harus menjadi malam yang terus hening

Aku harap kau membaca puisiku ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun