Mohon tunggu...
Mochammad Ronaldy Aji Saputra
Mochammad Ronaldy Aji Saputra Mohon Tunggu... Guru - Pelajar Sepanjang Hayat

Guru Sejarah MAN 2 Kota Malang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pendekatan Multidisiplin, Interdisiplin, dan Transdisiplin dalam Kajian Agama

29 Januari 2025   23:35 Diperbarui: 29 Januari 2025   23:35 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ketika kita memahami agama, metode pendekatan sangat menentukan hasil kajian. Pendekatan monodisiplin yang hanya menggunakan satu disiplin ilmu dalam memahami suatu fenomena keagamaan sering kali menghasilkan kesimpulan yang sempit dan terputus dari realitas kehidupan. Oleh karena itu, pendekatan multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin hadir sebagai solusi agar pemahaman terhadap agama lebih kontekstual, dinamis, dan komprehensif.

Amin Abdullah dalam bukunya yang berjudul "Multidisiplin, Interdisiplin, dan Transdisiplin: Metode Studi Agama dan Studi Islam di Era Kontemporer" yang terbit tahun 2022 pada hal. 115-116 menegaskan bahwa pendekatan monodisiplin dalam studi agama dapat menyebabkan pemahaman agama kehilangan kontak dengan realitas sosial. Hal ini karena linearitas ilmu dalam studi agama membuatnya sulit menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan konteks sosial yang kompleks.

Konsep Pendekatan Multidisiplin, Interdisiplin, dan Transdisiplin Dalam Studi Agama

1. Pendekatan Multidisiplin

Pendekatan multidisiplin melibatkan berbagai disiplin ilmu untuk memahami suatu fenomena tanpa menggabungkan konsep-konsepnya. Dalam studi agama, pendekatan ini berarti menelaah agama dengan menggunakan ilmu sejarah, sosiologi, antropologi, dan politik secara terpisah, tetapi tetap dalam satu objek kajian yang sama.

2. Pendekatan Interdisiplin

Pendekatan interdisiplin lebih maju dari multidisiplin, di mana beberapa disiplin ilmu tidak hanya digunakan secara sejajar, tetapi juga saling berinteraksi dan berbagi perspektif. Dalam kajian agama, pendekatan ini memungkinkan integrasi konsep dari berbagai ilmu sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan saling melengkapi.

3. Pendekatan Transdisiplin

Pendekatan transdisiplin melampaui batasan disiplin ilmu yang ada, menciptakan sintesis baru dalam memahami suatu fenomena. Dalam studi agama, transdisiplin dapat menghubungkan ilmu agama dengan humaniora, sains, dan bahkan filsafat untuk memberikan pemahaman yang lebih luas dan holistik.

Kritik terhadap Pendekatan Monodisiplin dalam Studi Agama Jika Meninjau Kasus Konflik Israel-Palestina

Sebagaimana dikemukakan oleh Amin Abdullah, pendekatan monodisiplin dalam studi agama dapat menyebabkan pemahaman agama kehilangan relevansi dengan realitas sosial. Jika agama hanya dikaji dari sudut pandang teologis tanpa mempertimbangkan aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya, maka kesimpulan yang dihasilkan cenderung sempit dan kurang kontekstual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun