Mohon tunggu...
Mochammad Hilmy Ferdiansyah
Mochammad Hilmy Ferdiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Majalengka

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Strategi Inovatif Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Era Digitalisasi

3 Januari 2025   08:39 Diperbarui: 3 Januari 2025   08:39 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Penulis 1 : Mochammad Hilmy Ferdiansyah

(mhilmyferdiansyah06@gmail.com)

Penulis 2 : Dr.H.Asep Qustolani S.E.,M.M

(asepquinn@unma.ac.id)

Strategi Inovatif Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Era Digitalisasi

      Era digital telah membawa perubahan signifikan pada banyak bidang kehidupan, termasuk dunia kerja. Kemajuan teknologi, otomatisasi, dan penggunaan data memaksa perusahaan untuk beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang dinamis. Menurut Erik Qualman (2011), di era digital, individu dan organisasi harus memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi, berinovasi, dan berkolaborasi. Kecepatan dan fleksibilitas dalam merespons perubahan teknologi menjadi kunci kesuksesan.

   Pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen penting bagi organisasi. Dalam dunia bisnis, peningkatan keterampilan karyawan merupakan faktor kunci agar mereka lebih kompetitif di pasar internasional. Hal ini terkait dengan pendapat Susilowati dan Farida (2019) yang berpendapat bahwa pengembangan sumber daya manusia bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing perusahaan dalam skala global.Kemajuan teknologi memudahkan perusahaan memasuki pasar global dan menawarkan produk dan layanan inovatif sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang lebih fleksibel. Oleh karena itu, pengembangan talenta berbasis teknologi merupakan kebutuhan penting bagi perusahaan yang ingin tetap relevan dan kompetitif di era digital.Strategi Pengembangan Bakat untuk Era DigitalPengembangan sumber daya manusia (PSDM) adalah pendekatan strategis untuk memastikan bahwa organisasi dapat beradaptasi terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan bisnis. Dengan menggunakan teknologi digital, perusahaan dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya manusia serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Berikut beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk pengembangan tenaga kerja di era digital.

1. Pastikan karyawan mahir dalam bidang teknologi.

Di era digital, penting bagi karyawan untuk memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin di tempat kerja. Berbagai alat kolaborasi seperti Trello dan Jira dapat mempermudah proses kerja.Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya menyelenggarakan pelatihan in-house agar karyawannya memperoleh keterampilan teknis yang memadai. Ini akan membantu bekerja secara efektif dan efisien sesuai kebutuhan organisasi.

2. Penggunaan Sistem Informasi SDM (SISDM)

Aplikasi SISDM seperti Docodemo-Kerja menawarkan banyak kemudahan dalam mengelola dan mengembangkan bakat karyawan. Fitur-fitur seperti manajemen kerja, pemantauan waktu, dan analisis produktivitas membantu bisnis melacak kinerja dan memberikan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan. Dengan menggunakan sistem ini, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan disiplin kerja secara keseluruhan.

3. Mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan di era digital

Organisasi harus secara proaktif mengidentifikasi keterampilan yang relevan untuk bersaing di era digital. Misalnya, pemasaran digital adalah salah satu keterampilan yang sangat Anda perlukan untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas. Perusahaan dapat merancang program pelatihan bagi karyawan dan merekrut talenta baru dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

4. Memperkenalkan Sistem Kerja Jarak Jauh (WFH)

Sistem kerja jarak jauh memberi perusahaan akses terhadap talenta berkualitas tinggi tanpa batasan geografis. Selain itu, jenis fleksibilitas kerja ini meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja karyawan, meningkatkan kepuasan kerja, dan berdampak positif pada produktivitas. Dengan memanfaatkan teknologi, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kolaborasi, bahkan dari jarak jauh.

Ancaman Terhadap Pembangunan Sumber Daya Manusia di Era Digital

Di era digital, pengembangan sumber daya manusia (SDM) menghadapi berbagai ancaman yang harus diantisipasi untuk memastikan pemanfaatan potensi digitalisasi secara optimal. Berikut ini adalah beberapa ancaman utama:

1. Aktivitas yang Tidak Produktif dan Kecanduan Teknologi:

Dengan akses internet yang tidak terbatas, remaja dapat dengan mudah terhanyut dalam kegiatan yang tidak produktif seperti bermain game atau menjelajah internet tanpa tujuan, yang mengurangi waktu yang tersedia untuk pendidikan atau pengembangan pribadi.

2. Kesenjangan Keterampilan:

Kemajuan teknologi yang pesat memunculkan kebutuhan keterampilan baru yang belum dapat dipenuhi oleh tenaga kerja saat ini. Sejumlah besar pekerja tidak memiliki keterampilan yang

diperlukan untuk memenuhi permintaan pasar.

3. Ketergantungan pada Teknologi Internasional:

Pemanfaatan sumber daya manusia lokal yang tidak efisien meningkatkan ketergantungan pada teknologi dan tenaga kerja asing, yang berpotensi merusak kemandirian ekonomi negara.

4. Ketimpangan dalam Akses Teknologi:

Akses terhadap teknologi tidak merata di semua komunitas, sehingga menimbulkan kesenjangan digital yang menghambat pengembangan keterampilan dan membatasi prospek ekonomi.

Kesimpulan

Era digital membawa serta peluang yang signifikan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM), sekaligus menyuguhkan sejumlah ancaman yang tidak kalah besar. Untuk mengelola SDM secara efektif di zaman ini, diperlukan pendekatan inovatif yang mampu mengintegrasikan teknologi demi meningkatkan keterampilan, produktivitas, dan efisiensi kerja. Beberapa strategi kunci yang dapat diterapkan meliputi pelatihan teknologi, pemanfaatan sistem informasi SDM (SISDM), identifikasi keterampilan yang relevan, serta penerapan sistem kerja jarak jauh.Namun, pengembangan SDM di era digital juga harus mewaspadai ancaman seperti kesenjangan keterampilan, ketergantungan pada teknologi internasional, ketimpangan dalam akses teknologi.Untuk menghadapi ancaman ini, diperlukan kolaborasi yang erat antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dalam merumuskan kebijakan, program pelatihan, serta menyediakan akses teknologi yang lebih inklusif.Dengan mengelola peluang dan ancaman ini secara strategis, organisasi dapat memastikan keberlangsungan dan daya saing mereka di tengah dinamika bisnis yang terus berubah. Selain itu, kolaborasi dan inovasi tetap menjadi kunci utama dalam membangun SDM yang unggul dan siap menghadapi tantangan global di era digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun