Poin ketiga ini jelas merupakan benefit dan momentum untuk mengawal jalannya demokrasi ranah kampus yang dilakukan oleh aktor-aktor mahasiswa kampus seperti BEM, DEMA, SEMA, dan sejenisnya. Mayoritas aktor mahasiswa yang berada di posisi strategis seperti BEM, DEMA, SEMA memiliki latar belakang organisasi eksternal tertentu. Otomatis, akan ada celah kepentingan organisasi eksternal turut ikut campur sampai di ranah organisasi kemahasiswaan. Ini yang sering terjadi dan tampaknya sulit diberantas, tetapi paling tidak ada usaha untuk mencegah atau meminimalisir.
Dengan cara apa, tentunya sebagai pengamat atau pengawas barangkali ada penyalahgunaan tugas dan wewenang selama berlangsungnya demokrasi kampus. Intinya, jangan acuh tak acuh dalam melihat situasi demokrasi kampus. Jika ada penyimpangan dan kalian mengetahuinya, speak up. Jangan takut, kalian mahasiswa. Kalau perlu GULINGKAN!
4. Memiliki Sikap Moderat Semoderat-moderatnya
Poin terakhir juga valid karena posisi mahasiswa itu cenderung netral, tidak memihak gagasan organisasi eksternal A atau B. Otomatis penulis meng-klaim bersikap moderat, tidak terlalu condong organisasi eksternal apapun. Apakah itu baik? Jelas baik. Tidak ada salahnya. Mahasiswa akan lebih leluasa menyuarakan narasi-narasi tanpa harus khawatir membebani suatu organisasi eksternal tertentu.
Begitupun ketika ada problematika yang terjadi pada salah satu organisasi eksternal, kita bisa berpandangan atau berpendapat tanpa harus cemas dari organisasi eksternal mana kita berasal. Biasanya akan menimbulkan konflik bila antar organisasi eksternal saling beradu pendapat, karena kebanyakan yang ia lihat bukan dari substansi pendapatnya melainkan dari orgnasisasi eksternal mana ia berasal. Pokoknya RUMIT deh.
Keempat argumen tersebut mungkin bisa kalian sanggah, tetapi inilah dunia demokrasi. Tidak ada salahnya untuk menyatakan suatu argumen. Dan kalau kalian merasa tidak percaya bahwa empat argumen tersebut bernilai positif tidaknnya, saya BUKTINYA! Dan itu KEREN!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H