Seperti biasanya, saya menyapa dan menanyakan akan tujuan dari bapak tersebut. dialog terjadi antara saya dengan bapak tersebut.
Yang tidak disangka membuahkan hasil yang tak terduga, kerja sama yang dapat menghasilkan nilai ekonomis bagi keduanya.
KRL adalah moda transportasi publik dimana segala kemungkinan dapat terjadi. Apalagi banyak pengguna adalah orang yang bekerja. Segala kemungkinan relasi dan networking dapat diperoleh di transportasi publik.
Mungkin kedepan, KAI Commuter dapat menambah gerbong khusus seperti workplace yang dapat menjalin banyak relasi antar pengguna.
Tentu segala sesuatu pasti hal yang perlu ditingkatkan. Seperti halnya ketertiban antar pengguna.
Terdapat beberapa kendala dimana ketika In/Out ke dalam kereta masih terjadi antri yang lumayan padat. Melihat penumpang KRL tidak hanya orang dewasa, namun dari segala usia mulai dari bayi, anak-anak yang sekolah serta orang tua.
Penggunaan jalur yang efisien mungkin bisa jadi kunci untuk mengurangi antrian yang panjang. Karena semakin hari, pengguna transportasi publik akan semakin meningkat.
Sebenarnya apabila melihat dari benang merah, mengapa penggunaan KRL dapat memicu percepatan transformasi publik itu terjadi akibat dari sebuah kebiasaan yang memicu tingkat partisipasi yang masif.
Contoh di Jepang, dimana kebiasaan masyarakat untuk berjalan-jalan memicu pengadaan fasilitas yang banyak. Hampir setiap hari kita melihat betapa seringnya orang Jepang ditampilkan menaiki kereta, bis, dan transportasi publik.
Kebiasaan tersebut tentu didukung dengan kenyamanan, keamanan, dan tak kalah penting mudahnya akses ke seluruh wilayah urban dengan tepat waktu.