Mohon tunggu...
Mochammad Alwi Hidayat
Mochammad Alwi Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis apa saja yang ingin ditulis. Seorang mahasiswa yang ingin berbagi pengalaman dan memberi manfaat kepada orang lain melalui tulisan. "Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah," Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gaya Kepemimpinan Mana yang Ideal untuk Organisasimu? Berikut 7 Tipenya

6 Februari 2023   00:00 Diperbarui: 6 Februari 2023   00:03 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilih gaya kepemimpinan yang ideal untuk organisasimu /Tangkap Layar Course Kognisi.id/

Kepemimpinan atau leadership merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki oleh setiap individu. Hal ini disebabkan karena skill kepemimpinan dibutuhkan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 

Modal kemampuan kepemimpinan bisa dijadikan sebuah modal tepat untuk mengetahui arah dan tujuan di tengah struktur sosial masyarakat.

Adaptasi konsep kepemimpinan ideal ini sangat urgen dalam berjalannya sebuah organisasi. Keefektifan berjalannya suatu program sangat bergantung dari penerapan skill kepemimpinan ini.

Ada beberapa gaya kepemimpinan atau leadership style ideal yang bisa diadaptasi dalam sebuah organisasi. Kamu bisa memilih dan menerapkannya dalam menjalankan organisasi.

Namun, sebelum membahas mengenai gaya kepemimpinan, mari kita tinjau mengenai arti dari kata pemimpin.

Menurut KBBI, kata pemimpin memiliki arti orang yang memimpin.

Dalam course Kognisi Indonesia, pemimpin diartikan sebagai seseorang yang membimbing, memotivasi, dan menginspirasi orang lain menuju suatu visi.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemimpin memegang peran penting dalam berjalannya sebuah organisasi.

Ketika menjadi seorang pemimpin, perlu memikirkan tipe kepemimpinan yang mana untuk dijalankan dalam sebuah organisasi. Maka dari itu, berikut ini terdapat 7 gaya kepimpinan ideal yang bisa diadaptasi dalam organisasi.

7 Gaya Kepemimpinan Ideal dalam Sebuah Organisasi

1. Autocratic Leadership

Merupakan gaya kepemimpinan yang sering diaplikasikan oleh pemimpin militer. 

Pemimpin yang mengadaptasi tipe autocratic dalam organisasi dengan mendorong orang lain agar melakukan yang terbaik dan melaksanakan tugas tanpa melakukan kesalahan.

Tetapi, pemimpin otokratis ketika memimpin sebuah organisasi bukan berarti bisa semena-mena. Pemimpin harus bisa mendengarkan anggotanya.

Tokoh yang menerapkan gaya kepemimpinan ini contohnya adalah A.M. Rosental ketika memimpin New York Times.
Dengan mendorong anggotanya agar melakukan yang terbaik disertai prinsip discipline, preparation, and victory, ia berhasil membuat laba perusahaan bertumbuh secara signifikan.

2. Laissez Faire Leadership

Laissez Faire berasal dari bahasa Perancis yang artinya biarkan saja.

Gaya kepemimpinan ini didasarkan pada kepercayaan. Gaya kepemimpinan ini cocok diaplikasikan pada tim yang harus bisa mengambil banyak keputusan dan mengerjakan proyek secara mandiri.

Tetapi, kepercayaan dari pemimpin tersebut harus dilaksanakan anggotanya dengan tanggung jawab. Hal ini yang membuat tipe kepemimpinan ini memiliki pro dan kontra.

Organisasi bisa berjalan ketika kepercayaan dilaksanakan secara maksimal. Tetapi, jika kepercayaan tersebut tidak dilaksanakan maka organisasi tidak berjalan maksimal. Tokoh yang menerapkan model ini adalah Robert Noyce pada perusahaan Intel tahun 1960.

3.  Strategic Leadership

Gaya kepemimpinan yang diharapkan bisa mengantisipasi dan memprediksi masa depan. Pemimpin harus bisa mempersiapkan strategi untuk mempertahankan fleksibilitas, dan terbuka pada perubahan organisasi. 

Ada tiga prinsip yang dijadikan pedoman dalam tipe kepemimpinan ini yaitu distribusi tanggung jawab, keterbukaan informasi, dan membuat alternatif strategi. 

Tokoh yang menerapkan gaya ini adalah Steven Spielberg dalam dunia perfilman. Ia memiliki banyak strategi dalam mengembangkan industri perfilmannya. Ed Burns yang merupakan aktor dari Spielberg dalam Film Saving Private Ryan menceritakan dalam bukunya Independent Ed bahwa Spielberg memiliki cara unik dalam setiap shooting. Ia membantu para aktornya dalam menemukan karakter mereka sendiri.

Dari situlah ia Spielberg berhasil di dunia perfilman.

4. Transformational Leadership

Gaya kepemimpinan yang mendorong adanya suatu perubahan. Pemimpin memotivasi, mendorong, dan menginspirasi anggota untuk membuat perubahan guna kesuksesan perusahaan.

Tokoh yang sukses dengan gaya kepemimpinan seperti ini adalah Reed Hastings, CEO Netflix. Ia cerdas dan kreatif dalam memberdayakan pegawainya.

5. Transactional Leadership

Adalah gaya kepemimpinan yang menjunjung tinggi ketertiban dan struktur. Gaya kepemimpinan ini cocok untuk lingkungan yang terstruktur dan terarah. 

Tidak cocok diterapkan pada tempat kerja yang menjunjung nilai kreativitas dan inovasi.

6. Coach Style Leadership

Gaya kepemimpinan ini lebih mengutamakan meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan orang-orang yang dipimpin dengan cara memotivasi.

Tokoh yang menerapkan tipe ini adalah Mahatma Gandhi yang memberdayakan bangsa besar dengan memotivasi dan meningkatkan kepercayaan diri. Ini diibaratkan seperti coach yang memimpin anggotanya.

7. Bureaucratic Leadership

Gaya kepemimpinan yang berpedoman pada prosedur resmi dan terstandarisasi oleh hierarki otoritas. Gaya kepemimpinan ini bisa menguntungkan dalam lini bisnis karena sesuai diterapkan pada perusahaan-perusahaan. 

Sama seperti transactional leadership, bureaucratic sesuai dilaksanakan di lingkungan yang tidak perlu banyak kreativitas dan inovasi. 

Contohnya: McDonald's yang pola kepemimpinannya sesuai dengan prosedur resmi sehingga perkembangannya sesuai dengan aturan yang ada. 

Selain gaya kepemimpinan tersebut, terdapat gaya kepemimpinan servant leadership yang diterapkan di lingkungan Kompas Gramedia. Dalam Course Kognisi Indonesia, CEO KG Media Andy Budiman menyebutkan pola yang sempat ia terapkan adalah servant leadership.

Pada gaya ini, pemimpin berusaha melayani para anggotanya agar bisa mendapatkan kesejahteraan ketika bekerja. Dengan begitu, perusahaan akan berjalan dengan baik.

Kemudian, CEO Group of Retail & Publishing Yacobus Priyo Utomo juga menyampaikan bahwa membangun iklim dalam perusahaan sangat diperlukan.

"Harus memberi banyak tempat dan iklim untuk semua orang yang ada dalam perusahaan". Dari hal ini bisa menjadi strategi pengembangan sebuah organisasi atau perusahaan.

Dari gambaran tersebut bisa diterapkan gaya kepemimpinan yang cocok untuk organisasimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun