Mohon tunggu...
Mochammad Syihabbudin M.Pd
Mochammad Syihabbudin M.Pd Mohon Tunggu... Guru - Founder: Ruang pendidikan

Menulis itu curhat paling total dalam sebuah perjalanan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Belajar Menghargai Proses dari Sebuah Pendakian Gunung Arjuno Pasuruan

15 Desember 2020   08:35 Diperbarui: 15 Desember 2020   09:21 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Aku perkanalkan teman yang mengikuti ekspedisi ini,  saya sendiri selaku mahasiswa pasca sarjana UIN Sunan Ampel Surabaya, Silfiatuz zuhro manusia yang baru selesai wisuda atau masih di garis fresh graduet dan Suhu panggilan akrabnya mahasiswa jurusan ekonomi yang hari ini menempuh semester 9 dan sahabat malik dari jurusan matematika yang bisa masuk tapi tak bisa keluar dari kampus.

Ke tiga temanku itu selalu menghasilkan seni hidup yang berbeda, mereka selalu tertawa, senyum meskipun dunianya penuh dengan kegaluan yang luar biasa, seni itu muncul ketika percampuran budaya, kebiasaan antara mahasiswa yang berbeda latar belakang ini berkumpul di atas gunung tanpa ada yang menganggu dari dunianya masing - masing.

Kultur budaya, keakraban di dalam tenda mengartikan sebuah cerita panjang bahwasanya hidup itu tidak ada yang terbawah, tidak ada yang bodoh dan tidak ada yang berprestasi, semua temanku itu mengantarkan akan sebuah konsep bahwasanya hidup itu harus terbuka bahkan semua manusia di muka bumi ini sudah di takdirkan dengan dunianya masing- masing. 

Kita gak akan bisa menjastis bahwasanya anak yang tidak lulus itu bodoh, anak yang sudah kuliah itu pintar dan anak yang baru lulus itu galau.

Sudut pandang itu aku dapatkan ketika kita semua mendaki gunung lesung arjuno pada hari itu. Sebuah perjalanan yang akan selalu melekat di dalam pikiran bahwasanya jejak akan sebuah pertualangan itu pernah terjadi. Jejak itu yang akan selalu melekat tanpa harus berbicara yang rumit. 

Pembicaraan di perjalanan menuju puncak tidak akan menarik memang ketika kita bahas di bangku kuliah, kata demi kata yang kita ucapkan di dalam perjalan tidak akan bisa membuat kita sukses dan kata demi kata yang kita bicarakan di atas gunung tidak akan berdampak.

Tapi ini lah sudut pandang, kadang kehidupan itu tidak bisa kita nilai dari hal yang rumit, pembicaran aneh npun ketika naik gunung akan meringankan kaki kita menuju puncak, kebiasaan kata  sederhana yang menertawakan akan membuat puncak tidak akan terasa jauh dan kebiasaan kata demi kata yang tidak berguna tapi bisa tertawa justru akan selalu di ingat ketika turun dari sebuah ekspedisi pendakian. 

Dalam kehidupan kandang juga seperti itu belajar dari sebuah pendakian gunung lesung arjuno menandakan bahwasanya hidup ini kadang tidak membicarakan hal yang kita bahas di kampus, kadang juga hidup ini tidak ada sangkut pautnya dengan perdebatan yang kita bela mati- matian ketika berada di dalam perkuliahan dan bahkan suatu perjalanan kehidupan itu perlu hal yang sederhana layaknya obrolan proses menuju puncak agar kita bisa ringan dalam mengapai puncak kesuksesan.

Sudut pandang itu aku temui ketika aku belajar dari pendakian ini, pendakian yang luar biasa bersama teman- teman yang akan menjadikan candu agar keindahan dunia, keindahan sudut pandang dan keindangan seni dalam menggapai kesuksesan akan teredukasi kepada mindset kita agar lebih dari biasanya dalam menilai manusia lain di luar sana.

Manusia yang akan selalu berdampingan, berbeda karakter dan penuh dengan kepentingan akan selalu kita temui setiap hari, perlu kita sadari bersama bahwasanya di sekeliling ini banyak manusia yang ingin membantu dan menjatuhkan kita tetapi ketika kita bisa berpikiran positif dengan melihat sudut pandang yang banyak layaknya naik gunung akan membatu kita untuk lebih cepat dalam menggapai puncak tertinggi sehingga kesuksesan akan terlihat lebih jelas tanpa harus menjatuhkan manusia lainya yang tidak berdosa untuk membantu kita naik ke atas.

Hal itu memang selalu menarik untuk kita bahas dalam presepsi manapun, yang jelas aku hari ini banyak belajar dari arti sebuah pendakian, banyak belajar dari menghargai proses dan hari ini aku bahkan belajar bagaimana menghargai manusia dari kelebihanya bukan menjastis kekuranganya. Sekali lagi aku tekankan tidak ada manusia yang bodoh ketika dia yakin akan sebuah kemampuan yang dimilikinya yang ada di dalam dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun