Mohon tunggu...
Mochammad Bayu Tjahyono
Mochammad Bayu Tjahyono Mohon Tunggu... Akuntan - -

Seorang Pegawai Direktorat Jenderal Pajak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hening Bukan Berarti Diam

27 September 2019   08:27 Diperbarui: 27 September 2019   08:32 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya merenung memikirkan hal itu, sudah hampir 5 tahun saya berlatih tapi masih demam panggung juga. Kadang saya harus dipaksa untuk naik panggung, tidak jarang orang berkomentar  "Kirain orangnya romantis, ternyata pendiam banget.", memang di tulisan kadang saya menulis hal-hal yang romantis namun dalam kehidupan sehari-hari saya jauh dari kata romantis.

Meski sekarang sudah mulai bisa mengatasi demam panggung namun belum hilang total. Saya nikmati aja rasa itu sebagai tantangan, yang pasti tetap berkarya dengan tulisan.

Penulis Juga Bisa Sosialisasi Pajak

Ada beberapa orang yang diberikan anugerah sebagai orator, seperti presiden pertama kita Soekarno, Bung Tomo, atau komedian Cak Lontong, mereka terbiasa menyampaikan apa yang menjadi tujuan secara langsung bahkan dengan konsep yang sederhana. Tidak jarang yang mendengarkan bisa bangkit semangatnya dan memamahi apa yang dimaksud dari pembicara.

Meskipun kita tidak sepandai orator dalam menyampaikan gagasan di depan umum, tetapi penulis saat ini juga bisa menyampaikan gagasan melalui media cetak. Tidak jarang hal ini malah menjadi yang menarik. 

Sosialisasi saat ini lebih banyak dilakukan dengan menggunakan media sosial, alasan waktu dan jarak menjadi hal yang utama. Sosialisasi melalui tulisan bahkan bisa jadi lebih efektif dibanding sosialisasi langsung.

Beberapa keunggulan sosialisasi melalui tulisan, pertama, yang disampaikan bisa lebih terstruktur, bisa dibaca berulang kali oleh pembaca, jangkauannya bisa lebih luas dan waktu menikmati sosialisasi bisa kapan saja tergantung yang melihatnya. 

Namun sosialisasi melalui tulisan juga harus menghindari beberapa hal, seperti kalimat yang provokatif, kalimat yang menjurus ke SARA meskipun hanya contoh, serta kalimat yang dibuat harus sederhana dan mudah dimengerti.

Menyosialisasikan pajak melalui tulisan juga memberikan tantangan tersendiri, apabila kita terlalu text book atau sesuai dengan undang-undang maka akan tampak membosankan. Kita harus pandai memilih kalimat, beberapa kalimat jenaka juga sebaiknya diselipkan, bisa juga ditulis selayaknya cerpen. Narasi yang bagus akan membawa pembaca tidak bosan bahkan kadang menunggu kapan tulisan itu ada lagi. 

Seperti halnya seorang penyuluh, seorang penulis juga harus bisa membawa suasana dan siapa sasaran pembaca tulisannya, sehingga bahasa yang digunakan tepat.

Hening Bukan Berarti Diam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun