Mohon tunggu...
Mochamad Toha
Mochamad Toha Mohon Tunggu... Jurnalis - Kini bekerja di Forum News Network

Jurnalis di Forum News Network. Jika ingin jadi teman, cukup tulis: toha.forum@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Negosiator di Kamboja itu Bernama Ryamizard Ryacudu

2 Mei 2016   19:56 Diperbarui: 3 Mei 2016   14:15 5336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara, perlakuan pasukan Garuda XII terhadap rakyat Kamboja sangatlah manusiawi. Kalau ada rakyat yang sakit, mereka tidak segan-segan mendatangi dan mengobatinya. Dan, ini pula yang pernah dialami oleh komandan Khmer Merah.

Selain itu, "Sebelum terekrut sebagai bagian dari Kontingen Garuda, kami diseleksi dan harus menjalani pembinaan selama tiga bulan. Setiap personel yang masuk itu memiliki kelebihan," ujar seorang mantan anggota pasukan Garuda XII.

Materi pembinaan yang bersifat umum lebih pada pendalaman, seperti penguasaan medan maupun menjinakkan ranjau, karena kondisi wilayah Kamboja saat itu dipenuhi ranjau. 

"Materi lainnya tentunya pengenalan dan penguasaan Bahasa Kamboja supaya kami tidak kesulitan berkomunikasi dan memudahkan beraktivitas dalam pergaulan sehari-hari," ungkapnya.

Saat itu, personel Batalyon Infanteri Lintas Udara 502 Kostrad yang terekrut sebagai pasukan perdamaian PBB di Kamboja, sekitar 136 orang.

Salah satu hal yang membuat mereka senang sekaligus terlihat lebih repot adalah warga Kamboja ternyata lebih bisa menerima keberadaan dan kehadiran tentara dari Indonesia.

"Sikap warga Kamboja itu tentunya membuat kami senang. Bisa jadi karena itu, kami tidak pernah diganggu selama menjalankan tugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Kamboja," ujarnya.

Namun, di sisi lain, kondisi tersebut membuat tentara dari Indonesia sering mendapat tugas mendadak tambahan sebagai "negosiator".

"Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh pasukan perdamaian PBB itu adalah patroli. Kami sering diminta bantuan oleh tentara dari negara lainnya, karena ketika mereka patroli sering mendapat gangguan. Padahal, mereka sudah beridentitas sebagai pasukan perdamaian PBB," paparnya.

Saat itulah, biasanya Kontingen Garuda diminta segera bergeser ke lokasi patroli tentara negara lain yang mendapat gangguan dari warga Kamboja.

"Kalau seperti itu, kami biasanya langsung memamerkan (bendera) merah putih sebagai simbol tentara dari Indonesia. Selanjutnya di lokasi tersebut, kami berkomunikasi dengan mereka dan menenangkan situasi. Mereka ternyata memang lebih menerima tentara dari Indonesia untuk berkomunikasi," ujar anggota Kodim 0827 Sumenep ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun