Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mufakat Para Iblis

21 Agustus 2024   07:56 Diperbarui: 21 Agustus 2024   08:03 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua terdiam.  Tak ada yang berani bersuara.  Bahkan meja tempat mereka berdiskusi seakan langsung terasa lenyap.  Dan semua yang ada berkeinginan semuanya segera berakhir.  Ya, segera selesai.

"Hmmm," Iblis kurus itu berdehem.

Suasana agak cair.  Karena Iblis kurus adalah penentu segala urusan.  Badan boleh kurus, tapi kekuasaan tak ada tandingan.  Semua peserta rapat tak ada yang berani bergerak jika tak ada kode apa pun dari Iblis kurus.

"Jadi bagaimana?" tanya iblis kurus.

"Kita gagal," jawab iblis berbaju kuning.

"Jangan pernah bilang gagal.  Iblis tak pernah gagal.  Kalau memang belum sesuai rencana, tinggal sesuaikan saja."

"Tapi..." Iblis berbaju biru hendak membantah.

"Ada apa?" tanya Iblis kurus.

Iblis baju biru langsung tertunduk.  Keberanian yang barusan membuncah, langsung meleleh habis. Suasana kembali mencekam.  Rapat seakan menjadi ruang hukuman.  Tapi, mau dikata apa.  Mereka semua memang sudah sepakat.  Sudah mufakat.

"Usul saja, Pak Iblis, bagaimana kalau kita serang langsung ke sarangnya?" tanya Iblis berbaju orens.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun