Setiap ibu menjahit baju batik untukku, Â selalu saja ibu menjahit dua baju batik. Â Satu baju batik sudah pasti untukku. Â Tapi satu baju batik lagi untuk siapa?
Ibu selalu memberikan satu baju batik untukku setelah selesai dijahitnya. Â Kemudian ibu memasukkan ke kamarnya baju batik yang satunya lagi.Â
Selalu seperti itu.
Dan aku pernah mencoba masuk kamar ibu karena penasaran dengan  baju batik yang selalu ibu masukkan ke kamarnya.Â
"Apakah aku punya saudara?"Â
"Apakah ada orang lain selain ibu di dalam kamar ibu?"
Ketika Ibu meninggal, Â aku beranikan diri masuk kamar ibu. Â Di dalam lemari ibu, aku lihat baju batik yang sama dengan baju batikku bertumpuk di situ.
"Kamu itu lahir kembar," kata saudara jauh Ibu.Â
"Tapi adikmu meninggal saat dilahirkan, " tambahnya.Â
"Dan ibumu tak bisa melupakan saudaramu itu."
"Kata ibumu, Â adikmu itu selalu datang sebulan sekali di kamar ibu."