Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Pendakian Terakhir

5 Januari 2024   14:53 Diperbarui: 5 Januari 2024   15:24 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awalnya aku tak begitu percaya. Tapi bayangan itu semakin membesar.  Mendekati ku. Dan terdengar begitu jelas dengus nafasnya. 

Ingin sekali aku berteriak.  Mulutku saja yang membangkang. Tak ada suara yang mampu dihasilkan.  Semakin aku berusaha untuk mengeraskan suara, hanya tenggorokanku ku yang sakit sekali. 

Bayangan hitam itu tepat berada di atas ku. Kulihat bulu di tubuhnya sangat lebat.  Dan matanya memerah. 

Salah satu kakinya menginjak perutku.  Aku sama sekali tak bisa nafas. 

"Mungkin ini saatnya kematianku, " pikirku. 

Beberapa menit dia berdiri di atas perutku.  Bukan hanya berdiri,  tapi malah loncat loncat.  

"Seandainya aku bisa meraih parang yang ada dalam tasku,  pasti sudah kutebas kakinya. "

Kulihat dia menyeringai. Giginya begitu besar. 

"Pulang saja."

"Iya. Kamu juga tahu?"

"Bukan hanya tahu, tapi melihat. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun