Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Ketukan Kelima di Tengah Malam Itu

11 Desember 2023   20:12 Diperbarui: 11 Desember 2023   20:29 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika sore tadi sampai di villa ini, langsung tumpah rumah air dari langit. Seakan sudah ditunggu waktu tumpahnya dari tadi.

Kebetulan capai juga setelah hampir seharian terkurung dalam mobil. Kuputuskan untuk langsung tidur saja. 

"Mau masak mie?" tanya istriku. 

Aku hanya menggeleng. Perutku masih terlalu penuh untuk ditambah sekadar mie rebus. 

"Aku bobo dulu ya?"

Kembali hanya kujawab dengan anggukan. 

Di riang ramuan villa, aku duduk menonton televisi sendirian.  Suara dengkur anak astriki sudah bersahut sahutan. 

Tak terasa aku tertidur di depan televisi. 

Sampai kemudian terdengar ketukan di pintu. Pas aku bangun, listrik mati sehingga gelap semua. Aku mencoba mencari korek api yang biasanya kugeletakkan di meja dekat bungkus rokok. 

Saat sudah menemukan lilin, aku mencoba menengok apa ada seseorang di luar. 

Ya, ada bayangan seseorang. Oh, tidak sendirian.  Bayangan itu berdua. 

"Ada apa?" tanyaku pada mereka. 

"Motorku kehabisan bensin tadi lupa beli.  Boleh numpang sebentar?"

Aku ragu. Apakah benar dia sedang bermasalah dengan motornya? Atau mereka yang akan menjadi masalah bagiku dan keluarga ku?

"Paling tidak, cukup izinkan kamu duduk di beranda?"

Aku mengangguk. 

Setelah menutup dan mengunci pintu, mataku tak bisa kupejamkan lagi. 

Siapa mereka?

Mau apa mereka?

Penjahat kah?

Orang baikkah?

Penipu?

Hantu?

Jin?

Malaikat?

Aku bangkit dan mencoba mengintip dari balik gorden .

Tak ada bayangan apa apa? Menghilang? Pergi? Atau ....

Listrik belum kembali menyala.  Dan malam semakin dingin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun