"Bono?"
Aku menganggur. Dia kupersilakan masuk. Â Duduk di kursi itu.
Setelah berbagai basi, kemudian dia menyuruh saya memejamkan mata. Tidak boleh membukanya jika belum disuruh.Â
Setelah terdengar suara dia menyuruh membuka mata, aku buka mata pelan pelan. Pemandangan yang kulihat sungguh sangat menakjubkan.Â
Aku sedang duduk di sebuah singgasana. Â Aku menjadi seorang raja. Â Ada mahkota di kepala ku.
Di hadapan ku, tampak  orang orang sedang membungkuk memberi hormat.  Jika dilihat dari pakaiannya,  mereka tentulah para prajurit. Di tangannya juga terpegang tombak.Â
Aku bingung sendiri.Â
Tambah bingung ketika di sampingku duduk seorang perempuan dengan pakaian permaisuri. Cantik dan anggun seperti dalam film.Â
Ketika permaisuri memandang ke arahku, Â aku benar-benar kaget. Wajahnya benar-benar persis seperti wajah istriku.Â
Aku hanya termangu.Â
Sampai tulisan ini kuunggah di Kompasiana, baru sampai di situ peristiwa yang kuingat. Suatu saat kuceritakan lanjutan nya jika ingatanku sudah kembali. Suer!