Belum bisa tidur juga. Sialan bener. Â Kalau tahu begini, Â gue bunuh juga tuh kucing.
Jalan sepi sehabis hujan. Beberapa mobil melintas seperti sedang terburu buru mengejar waktu. Karena tak sedang diburu, Â aku jalankan mobil pelan.Â
Suara  Tulus menemani perjalanan ku. Tak bisa berjalan sendirian, sehingga suara Tulus seakan menjadi teman setia.Â
Mendadak seekor kucing melintas. Warna bulunya putih sehingga terlihat jelas ketika  tersorot lampu mobil.
Saya yakin kucing itu aman sampai di seberang jalan.
"Bapak yang membawa mobil orens?" tanya laki-laki dengan kupluk hitam yang nyaris bulukan.
"Iya, kenapa, Â Pak?" aku balik bertanya.Â
"Mobil bapak melindas kucing."
"Tidak. Jaraknya jauh kok dari laju mobil saya."
"Itu ada bercak darah di ban mobil bapak."
Ketika aku senter ban mobil depan sebelah kiri, memang ada bercak darah. Â Tapi, perasaan terlalu jauh Jaraknya untuk terlindas kucing putih tadi.
"Sebaiknya bapak mampir ke rumah saya. Â Rumah saya tidak jauh dari sini."
Karena saya merasa tak bersalah, Â saya teruskan perjalanan.Â
Dua bulan. Ya, selama 2 bulan setelah peristiwa itu, sudah sekitar sepuluh kali saya bermimpi bertemu  kucing putih seperti yang saya tabrak dulu.Â
Anehnya, Â kucing dalam mimpi saya tak pernah memiliki kepala. Â Walaupun saya tak pernah percaya tahayul, tapi mimpi yang berulang telah mengganggu konsentrasi kerja saya.Â
"Mungkin karena kamu belum beristri.  Cepatlah beristri biar kalau mimpi ada yang  kamu peluk," kata temanku saat saya ceritakan mimpi anehku.Â
"Apa hubungannya?"
"Lah, orang yang belum punya bini emang suka mikir ngelantur. Â Coba punya bini, pasti udah dibentak kalau kelihatan lagi bengong. "
"Kenapa begitu?"
"Dikiranya mikirin wanita lain."
Malam itu kami tertawa lepas. Sampai larut. Â Sampai kemudian tertidur karena lelah. Sampai mimpi bertemu kucing muncul lagi.Â
Mungkin sekitar lima kali lagi, saya bermimpi ketemu kucing putih tanpa kepala. Â Terakhir bermimpi seperti itu 5 tahun lalu.Â
Kadang kangen pengen mimpi ketemu kucing tanpa kepala lagi. Â Tapi sejak punya bini, Â sepertinya kucing itu takut datang. Meski dalam mimpi.Â
Entah kenapaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H