Sekarang surat itu sudah ada di depan mata. Siapa yang tidak bangga? Langsung aku rebut surat itu. Seandainya tidak kudengar suara teriakan istriku yang begitu kencang.Â
"Banguuuun.... Sudah sianggggg.... Emangnya bisa makan mimpi, Umar Bakri? "
Semua kembali biasa. Seperti nasibku sebagai guru PPPK. Semua tidak pasti kecuali ketidakpastian itu sendiri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H