"Barusan dia ngopi di sini. "
"Berarti dia abis bunuh istrinya terus ngopi ke sini. "
"Masa? "
"Darahnya saja belum kering. "
"Padahal dia laki-laki yang setia. "
"Istrinya yang selingkuh. "
Dan aku ingat bagaimana tubuh wanita itu masih bergoyang-goyang di atas tubuhku.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!