Anak perempuan itu masih berjalan seorang diri. Ia mulai masuk ke dalam kebun yang mulai penuh semak. Tak ada bersitan rasa takut secuilpun di matanya. Justru mata mungil itu dipenuhi harapan.Â
"Mencari ibu, " jawaban yang selalu keluar dari mulut mungilnya saat ditanya orang yang kebetulan berpapasan.Â
Pada awalnya, orang tidak peduli dengan jawaban anak kecil itu. Tapi, setelah mereka sadar, mereka baru kaget dengan jawaban anak kecil itu.Â
"Ibunya ke mana? "
Yang ditanya cuma menggeleng. "Emang kenapa? " malah balik bertanya.Â
Giliran orang yang pertama bertanya menggeleng. Tentu sambil matanya sedikit melotot. Ditanya malah nanya, begitu suara hatinya bilang.Â
Sudah dua hari anak itu tidak terlihat di rumahnya. Rumah kecil itu sekarang sepi. Bahkan kalau malam terlihat gelap karena tak ada lagi yang menyalakan lampu.Â
Anak kecil itu memang hidup hanya berdua dengan ibunya. Setelah anak kecil itu pergi mencari ibunya, rumah itu sekarang sendirian.Â
"Ibunya ke mana? "
"Anaknya juga ke mana? "
Hanya pertanyaan yang muncul ketika sebuah pertanyaan disampaikan tentang ibu dan anaknya itu.Â
Hari ketiga, anak kecil itu sudah sampai di kota. Dia bingung mau mencari ibunya ke mana. Karena ada beberapa ibu berjalan menuju pasar, anak itu ikut berjalan menuju pasar.Â
"Mau ke mana? " tanya seorang pedagang dawet yang melihat anak kecil itu lagi bengong.Â
Satu gelas dawet diberikan pada anak itu. Mulanya menolak tapi karena perutnya lapar, pada tawaran kedua anak kecil itu menerima nya. Diminum dawet satu gelas itu dalam sekali tegukan.Â
Tukang dawet tersenyum melihatnya. Tukang dawet yang sudah lama pengen punya anak tapi sampai sekarang belum punya anak membayangkan anak kecil itu sebagai anaknya.Â
Setiap hari, Tukang dawet itu pasti akan memberikan dawet untuk di minumnya sebanyak dia mau.Â
Karena tidak ketemu ibunya di pasar, anak itu kemudian berjalan lagi. Tanpa tujuan. Â Mengikuti arah kaki belaka.Â
"Seandainya ibu tidak pergi, " kata anak itu yang kemudian malah lupa jalan pulang.Â
Sudah sebulan rumah di kampung itu kosong. Dan anak kecil itu belum juga menemukan ibunya.Â
Kalau ada pembaca melihat perempuan yang memiliki tahi lalat di pipi kiri dan memiliki rambut lurus sebahu, kasih tahu anak itu ya. Hanya saja tuh anak gak punya HP jadi tak bisa nyantumin nomor HP yang bisa dihubungi. Maaf.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI