Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mencari Ibu

31 Desember 2021   09:01 Diperbarui: 31 Desember 2021   09:18 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Anaknya juga ke mana? "

Hanya pertanyaan yang muncul ketika sebuah pertanyaan disampaikan tentang ibu dan anaknya itu. 

Hari ketiga, anak kecil itu sudah sampai di kota. Dia bingung mau mencari ibunya ke mana. Karena ada beberapa ibu berjalan menuju pasar, anak itu ikut berjalan menuju pasar. 

"Mau ke mana? " tanya seorang pedagang dawet yang melihat anak kecil itu lagi bengong. 

Satu gelas dawet diberikan pada anak itu. Mulanya menolak tapi karena perutnya lapar, pada tawaran kedua anak kecil itu menerima nya. Diminum dawet satu gelas itu dalam sekali tegukan. 

Tukang dawet tersenyum melihatnya. Tukang dawet yang sudah lama pengen punya anak tapi sampai sekarang belum punya anak membayangkan anak kecil itu sebagai anaknya. 

Setiap hari, Tukang dawet itu pasti akan memberikan dawet untuk di minumnya sebanyak dia mau. 

Karena tidak ketemu ibunya di pasar, anak itu kemudian berjalan lagi. Tanpa tujuan.  Mengikuti arah kaki belaka. 

"Seandainya ibu tidak pergi, " kata anak itu yang kemudian malah lupa jalan pulang. 

Sudah sebulan rumah di kampung itu kosong. Dan anak kecil itu belum juga menemukan ibunya. 

Kalau ada pembaca melihat perempuan yang memiliki tahi lalat di pipi kiri dan memiliki rambut lurus sebahu, kasih tahu anak itu ya. Hanya saja tuh anak gak punya HP jadi tak bisa nyantumin nomor HP yang bisa dihubungi. Maaf. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun