Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perkelahian Dua Anjing di Kampungku

30 November 2021   06:19 Diperbarui: 30 November 2021   06:19 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mungkin anjing tetangga kampung. "

"Di kampung sebelah juga belum pernah dengar ada yang memelihara anjing. "

Dan cerita itu akhirnya melebar karena orang orang justru mengaitkan kemunculan anjing sebagai anjing jadi jadian. 

"Masa anjing jadi jadian berkelahi? "

"Bisa saja kalau di daerah itu sudah memiliki anjing jadi jadian. "

Dan kemudian anjing jadi jadian itu dikaitkan lagi dengan pemilihan lurah yang akan segera dilakukan di kampungku.  Ada dua jagoan yang akan mencalonkan jadi lurah setelah lurah yang sekarang tidak bisa mencalonkan lagi. 

Tapi, bisa juga berkaitan dengan penemuan lokasi tambang di kampungku. Katanya, di bukit sebelah kampungku mengandung bahan tambang yang mahal. 

Jadi anjing anjing itu dikirim oleh pemilik modal untuk menjajagi kemungkinan mereka investasi di sini. 

"Yang penting bukan karena rebutan sebungkus rokok aja, " kata Wak Jaro yang sudah mulai membuka warung bubur dan rokoknya itu. 

Rokok? Aku cuma bisa tersenyum. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun