Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kereta Malam Jogya

26 Oktober 2021   21:18 Diperbarui: 26 Oktober 2021   21:35 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pulang Mas. Harus, " kata Prapti, adikku. 

Biasanya aku pulang ke Jogya selalu dengan keluarga. Menggunakan mobil pribadi. Paling lama setengah tahun sekali. 

Waktu bapak masih ada. 

Sekarang tinggal ibu.  Adikku Prapti yang menemaninya. Kebetulan Prapti menjadi guru SMA di Jogya. 

Sepeninggal bapak, ibu sering sakit. Mungkin itulah yang dinamakan cinta sejati. Cinta sehidup semati. Tak bisa hidup sendiri ketika pasangan sudah pergi. Dan selama hidupnya, ibu memang tidak pernah mengenal laki-laki selain bapak. 

"Naik kereta saja, " usul istriku. 

"Atau pesawat, " tambah anakku. 

Karena uang yang ada tidak mungkin untuk naik pesawat, maka keputusan terbaik adalah naik kereta. Dan, karena siang masih harus bekerja, maka kereta malam menjadi pilihan terbaik. Agar bisa tidur. 

"Ke Jogya? " tanyaku pada perempuan yang sudah duduk duluan di dekat jendela. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun