Jangan heran jika para penandatangan Petisi 50 hidupnya menjadi terlunta-lunta karena kebijakan orde Baru tentang kritik harus membangun ini.Â
Ketika anak anak BEM UI melakukan kritik terhadap Jokowi, serangan balik tak pelak lagi terjadi. Bahkan serangan dari mereka yang sering disebut buzzer atau pendengung terasa sudah melewati batas. Seakan akan ingin berkata, "Silakan kritik, asal siap dikuliti".
Dan Jokowi sendiri kemudian bicara tentang kritik santun. Seakan tak berbeda dengan rezim Soeharto yang mencoba menundukkan para pengkritik nya dengan kritik membangun, Jokowi mengistilahkan kritik sopan.Â
Kritik memang akan selalu seperti itu. Penyampai kritik dan penerima kritik tidak pernah sejalan. Mereka selalu punya alasan penyampaian dan penerimaan yang jauh berbeda.Â
Kritik sudah pasti sangat dibutuhkan. Akan tetapi, akan terus saja terjadi gesekan.Â
Orang orang bijak sih biasanya akan mencoba menerima kritik dan membangun berdasarkan kritik tersebut. Karena semua kritik pasti menyakitkan.Â
Siapkah kita membangun diri kita sendiri berdasarkan kritik yang kita terima?Â
Semakin kita mampu menerima kritik dengan baik, maka kita akan semakin dekat menuju keberhasilan.Â
Semoga!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H