Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Badut

20 Juni 2021   15:43 Diperbarui: 20 Juni 2021   15:45 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua malam berturut-turut aku mimpi bertemu badut itu. Badut yang sama. Bukan lucu tapi menyeramkan. 

"Kenapa tidak lari? "

"Kakiku seperti terpaku. Sama sekali membandel terhadap perintah otak. Bahkan ketika otak sudah sampai memohon mohon. "

"Terus? "

"Tapi kemudian aku sadar, inj pasti mimpi, kataku dalam hati. Aku pejamkan mata. Kini aku berupaya untuk bangun dari mimpi. "

"Berhasil? "

"Iya. Aku terbangun dengan hati yang masih deg degan. "

Semalam datang lagi dia. Wajahnya lebih seram. Dan dia sepertinya lebih gesit. 

"Ketangkep? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun