"Mungkin dia hantu. "
"Aku tak pernah percaya hantu. "
"Itulah."
"Maksudnya? "
"Mungkin hantu itu marah sama kamu, karena selama ini kamu tak percaya krpadanya. "
Dan, hari ini mobilku benar-benar aneh. Tak bisa distarter. Dan Bang Udin, Â sopir mikrolet yang rumahnya cuma berjarak se pelemparan batu itu pun menyerah. Padahal, biasanya dia jago utak atik mobil.Â
"Ya udah, aku naik MRT saja, " kataku tak sampai hati melihat bang Udin tak menemukan penyakit di mobilku.Â
Perempuan itu di gerbong ketiga. Bangku nomor 13 dari pintu MRT. Di tampak sibuk sekali dengan HP nya. Tapi jika aku lihat dari tempat ku berdiri, aku dapat melihat wajahnya yang begitu mempesona.Â
Persis.Â
Tak ada perbedaan. Walaupun aku melihatnya saat Purnama tapi mata itu, hidung itu, dan jari jari itu, benar benar sama persis.Â
"Aku ketemu perempuan itu di MRT. "