Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Orang yang Terkalahkan

30 Maret 2021   06:42 Diperbarui: 30 Maret 2021   06:47 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamdi jelas orang yang baik. Tidak pernah macam macam. Orang biasa yang terlalu biasa. Tak mungkin Kamdi masuk menjadi sebuah berita. 

"Kamdi ditangkap polisi, " kata Sarwan. 

Kami, bapak bapak yang lagi main catur di pos ronda langsung menatap si pembawa berita. 

"Darimana kamu tahu? " tanya Parno. 

"Anaknya yang cerita. Sekarang Kamdi ada di kantor polisi. "

"Kita ke rumahnya, " kata Pak RT yang langsung melangkah dan diikuti bapak bapak yang lain. 

Runah Kamdi cuma beda gang. Sehingga rombongan bapak bapak itu langsung sampai rumah Kamdi yang sudah terkunci dari luar. 

"Mungkin semua keluarganya ke kepolisian. "

"Bukan nya Hamdi cuma tinggal sama Anto, anaknya? "

Kamdi sebetulnya hidupnya cukup menyedihkan. Setelah di-PHK, Kamdi tak dapat pekerjaan lagi. Mungkin karena tak mendapatkan nafkah lagi, istri Kamdi pergi mengikuti laki-laki lain. Meninggalkan Kamdi dan tiga anaknya. 

Beberapa waktu kemudian, dua anaknya ikut istrinya yang sudah bersuami lagi. Tinggallah Kamdi hanya dengan Anto. Mungkin Anto tak tega meninggalkan bapaknya sendirian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun